Begini Harapan Warga soal Alun-alun Kejaksan

Begini Harapan Warga soal Alun-alun Kejaksan

CIREBON – Masyarakat Kota Cirebon patut berbangga. Tak lama lagi, wajah Alun-alun Kejaksan yang berada tepat di hadapan Masjid Raya Attaqwa, akan segera berubah. Berubah total. Menjadi lebih menarik, serta menjadi destinasi wisata baru bagi warga Kota Wali ini. Kabar baik itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, saat melakukan kunjungan sehari penuh di Kota Cirebon, Rabu (17/11) lalu. Kang Emil menjanjikan akan melakukan face off alun-alun menarik minat pengunjung. Tidak sekadar omong kosong, Emil menjajikan realisasi face off alun-alun pada tahun depan, dengan total anggaran yang disiapkan senila Rp 15-Rp 20 miliar. Mantan Walikota Bandung itu bahkan menuangkan langsung ide dan gagasannya mengubah wajah Alun-alun Kejaksan. Ia membuat sketsa sederhana mengenai rencana wajah baru alun alun yang ia sebut akan menjadi destinasi kota wisata keren se-Indonesia. Sejatinya, hal yang sama juga dikemukakan warga Kota Cirebon yang memiliki keinginan yang tidak jauh berbeda dengan inisiatif sang gubernur. Salah satunya Ikbal. Ia membayangkan, wajah Alun-alun Kejaksan seperti halnya Alun-alun Kota Bandung yang ramai dikunjungi warga. Itu tidak terlepas dari kondisi Alun-alun Bandung yang nyaman, sehingga menjadi alternatif wisata masyarakat. “Lebih baik digelar rumput sintesis daripada hanya aspal dan paving, fungsinya hanya jadi tempat parkir. Kan eman,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Ia berharap, nantinya Alun-alun Kejaksan juga dilengkapi berbagai fasilitas, seperti area bermain, spot foto, hingga kursi-kursi yang dapat dimanfaatkan untuk beristirahat warga. ”Saya sering ke sini, tetapi bingung melihat alun-alun kok tidak bisa dimanfaatkan untuk apa-apa. Hanya tanah kosong biasa,” imbuhnya. Senada, Khoirul Anam, juga berharap agar alun-alun benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga. Selain wahan permainan anak dan pepohonan yang rindang, ia juga menginginkan agar akses keluar masuk kendaraan lebih teratur dan memiliki tempat parkir khusus. “Lebih bagus lagi kalau di tengah-tengah itu dikasih air mancur, biar menjadi tempat yang bagus untuk berkumpulnya masyarakat. Biar Kota Cirebon punya ikon yang bisa jadi tempat wisata murah tapi bagus,” katanya. Sementara itu, Dosen Teknik Sipil Unswagati, Inggrid Multi Rejeki mengungkapkan, secara teori, alun-alun merupakan lapangan terbuka dan dipergunakan untuk beragam kegiatan masyarakat. Fungsinya bermacam-macam, yang utama, menjadi tempat wisata alternatif bagi masyarakat. “Agar fungsi tersebut optimal, syarat yang harus dipenuhi adalah, alun-alun harus nyaman dan aman,” ujarnya. Inggrid menyebut, faktor kenyamanan sangat ditentukan oleh penataan dan penempatan para pedagang kaki lima. Sedangkan faktor keamanan, menjadi penting karena menyangkut keselamatan para pengunjung. “Perlu disiagakan petugas di titik-titik tertentu agar pengunjung tidak khawatir menjadi korban pencopetan atau kejahatan lainnya,” imbuhnya. Untuk desain, dirinya tidak mempersoalkan, jika Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon mengadopsi konsep seperti halnya yang telah dibangun di daerah lain. Namun, akan lebih menarik jika tetap memunculkan identitas dan ikon khas Kota Cirebon. Hal ini agar alun-alun yang menjadi ikon Kota Cirebon memiliki ciri dan karakter tersendiri. “Seperti kota-kota lain yang juga memiliki ciri khas masing-masing. Dan terutama, karena era milenial ya. Akan lebih menarik kalau ditambahkan spot-spot selfie yang instagramable,” usulnya. Sekaligus menjadikan masyarakat Kota Cirebon lebih religius. Sebab letak alun-alun yang tepat berada di depan Masjid Attaqwa diharapkan meningkatkan kesadaran salat berjamaah bagi masyarakat. Lebih jauh, ia mengharapkan, selain face off alun-alun, pemerintah juga dapat memanfaatkan spot-spot taman dan ruang hijau yang kecil untuk disulap menjadi lebih baik. Selain menambah view yang menarik, hal itu juga bermanfaat untuk penghijauan. “Apalagi Kota Cirebon kan cukup panas suhu udaranya. Jangan lupa, terakhir, mengenai perawatan dan penjagaan. Agar fasilitas tersebut awet dan bisa bertahan lama. Semuanya harus sama-sama terlibat menjaga,” harapnya. Penataan wajah alun-alun dikatakannya, bisa menjadi awal yang baik untuk meneguhkan kota wali ini menjadi daerah tujuan wisata. Terlebih, Kota Cirebon dalam waktu dekat diprediksi akan mengalami kemajuan pesat. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya pengusaha yang tertarik berinvestasi di sekitar Kota Cirebon. “Karena daya saing Kota Cirebon cukup bagus, dengan memiliki berbagai moda transportasi yang diperlukan. Seperti kereta api, pelabuhan dan Bandara Kertajati Majalengka,” paparnya. Jika pemerintah kota mampu menangkap peluang besar tersebut, tidak mustahil Kota Wali ini akan sejajar dengan kota-kota besar lain di tanah air. “Saya yakin ke depan Kota Cirebon akan maju pesat. Karena semua infrastruktur penunjang sudah dipenuhi. Lembaga pendidikan tinggi juga sudah banyak berdiri, hotel-hotel besar, dan yang utama moda transportasi yang sangat lengkap,” tandasnya. (day-mg) Wajah alun-alun yang diharapkan: 1. Nyaman 2. Aman 3. Dapat dimanfaatkan untuk berwisata Fasilitas yang diinginkan: 1. Pohon yang rindang 2. kursi-kursi untuk duduk 3. Air mancur 4. Rumput Hijau 5. Lampu atraktif saat malam hari 6. petugas keamanan (polisi taman) Penataan: Pedagang dan parkir mendapatkan tempat khusus yang tidak mengganggu pengunjung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: