Jerman vs Belanda, Teror Panzer Muda

Jerman vs Belanda, Teror Panzer Muda

GELSENKIRCHEN - Jerman sudah terdegradsi ke Grup B UEFA Nations League (UNL). Pertaruhan mereka saat menghadapi Belanda di Gelsenkirchen dini hari nanti, adalah harga diri sebagai tuan rumah dan raksasa dunia. Der Panzer dipastikan turun kasta di UNL 2018/2019 setelah Belanda mengalahkan Prancis di Rotterdam, tengah pekan lalu. Dengan koleksi satu poin dari tiga pertandingan, anak asuh Joachim Loew tidak bisa lagi memperbaiki peringkat. Namun, di laga terakhir ini, Jerman sudah menegaskan ambisinya mengalahkan Belanda sekaligus menjegal mereka lolos ke semifinal. Setelah serangkaian hasil buruk sepanjang 2018, Die Mannschaft ingin menutup tahun dengan kemenangan. “Tentu saja pahit untuk terdegradasi. Tapi kita harus menerima itu sekarang. Kami harus memastikan kami mendapatkan hasil yang baik untuk mengakhiri tahun ini dengan positif. Ini bukan tahun yang sangat baik bagi kami. Kami semua tahu itu,” tegas gelandang Jerman, Leon Goretzka dikutip Goal. Menyongsong duel yang akan digelar di Veltins-Arena ini, Jerman menggasak Rusia tiga gol tanpa balas di Leipzig dengan barisan starter yang rata-rata berusia di bawah 24 tahun. Tiga pemain muda, Leroy Sane, Niklas Suele dan Serge Gnabry mencetak gol di pertandingan lawan Rusia. Puas dengan penampilan para Young Guns itu, Joachim Loew memberi isyarat kembali menurunkan mereka menghadapi Belanda. “Kami akan terus memberi ruang bagi pemain muda kami dan secara bertahap mengintegrasikan mereka ke tim nasional,” kata Loew dikutip Scroll. Keputusan memberi panggung memadai bagi Young Guns ini sendiri sejalan dengan janji Loew setelah gagal di Piala Dunia. Selain itu, Loew juga memang ingin membentuk kekuatan baru Piala Eropa. “Mata kami tertuju pada Euro 2020, d i mana kami akan lolos dan di mana kami ingin mengirim tim yang kuat lagi,” jelasnya. Direktur Olahraga Timnas Jerman, Oliver Bierhoff mendukung revolusi Loew. Baginya, pertandingan kontra Rusia menunjukkan Panzer muda sudah siap turun gelanggang. “Tentu saja, Anda selalu mencoba menggunakan pemain dalam bentuk terbaik dan para pemain muda telah menunjukkan dalam permainan terakhir yang dapat Anda pertaruhkan pada mereka,” tegasnya. Meski demikian, legenda Timnas Jerman itu mengingatkan bahwa para pilar lama tidak lantas dibuang semua. “Para pemain kami yang berpengalaman telah memberikan banyak hal kepada tim nasional dan juga memberikan kontribusi positif kepada grup. Jadi, kami juga akan membutuhkannya,” kata Bierhoff. Mengalahkan juara dunia Prancis di matchday ketiga, kubu Belanda yang hanya butuh hasil seri untuk lolos ke final four, datang ke Jerman dengan kepercayaan diri tinggi. Pelatih Ronald Koeman mengatakan, Belanda telah mengambil langkah besar setelah kemenangan 2-0 atas Prancis. “Kami sangat bagus saat menghadapi Prancis. Pertandingan kami sempurna. Kami mendominasi pertandingan selama 90 menit. Kami telah menunjukkan pada malam seperti itu bahwa kami telah membuat langkah besar. Dari awal hingga akhir kami bermain sangat baik,” kata Koeman dikutip Sky Sports. Pertunjukan bagus dalam beberapa laga terakhir juga diharapkan bomber Tim Oranye, Memphis Depay berlanjut di Jerman. “Ini menunjukkan bahwa kita memiliki masa depan yang cerah, kita harus terus seperti ini. Ini baru permulaan,” tegas Depay. Dalam formasi 3-4-3, Mats Hummels, Toni Kroos, dan Marco Reus mungkin akan kembali starter Jerman. Khusus lini serang, Reus akan diapit dua pilar muda, Sane dan Gnabry. Di kubu Belanda, dengan penampilan menawan kontra Prancis, Koeman sepertinya tidak akan mengubah skuadnya. (FIN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: