PM Inggris: Ini Masa-masa Tersulit

PM Inggris: Ini Masa-masa Tersulit

LONDON - Perdana Menteri Inggris Theresa May lagi pusing. Penarikan diri Inggris dari Uni Eropa (Brexit) menghadapi jalan yang terjal. Theresa May, saat ini menghadapi mosi tak percaya dari beberapa anggota parlemennya, sejak rancangan rencana meninggalkan Uni Eropa diterbitkan beberapa waktu lalu. Kepada Sky News, istri Phillp May itu mengatakan bahwa minggu-minggu ini adalah masa-masa yang sulit dalam hidupnya. Kendati demikian, ia mengaku tidak akan terganggu akan hal tersebut. \"Politik adalah bisnis yang sulit dan saya sudah berkcimpung di bidang ini sejak lama,\" katanya. Sementara itu Sir Graham Brady, Ketua Komite 1922 backbench menyebutkan surat untuk memicu mosi tidak percaya dalam kepemimpinan May belum terpenuhi. Brady juga memperingatkan upaya mendorong pergantian kepemimpin, bukanlah solusi yang bisa diambil oleh Inggris dan menyelesaikan permasalahan begitu saja. \"(Mengganti pemimpin) tidak akan membuat negosiasi lebih mudah dan tidak akan mengubah aritmatika parlemen,\" kata Brady. Wacana pelepasan diri Inggris dari Uni Eropa sendiri, telah memicu pengunduran diri dari kabinet. Termasuk salah satunya Sekretaris Brexit Dominic Raab. May sendiri mengatakan jika perundingan ini masih berlangsung, guna memberi lebih banyak rincian ke dalam proposal kesepakatan di masa yang akan datang. Di sisi lain, Raab, seperti dilaporkan Sunday Times, mengatakan Inggris tidak seharusnya tidak membiarkan dirinya untuk dibully terkait dengan Brexit dan harus siap untuk keluar dari negosiasi, jika diperlukan. \"Jika kesepakatan itu tidak bisa ditutup dengan syarat yang masuk akal, kita harus jujur ​​mengatakan bahwa kita tidak akan disuap, diperas atau ditindas, dan kita akan pergi,\" kata Raab dalam sebuah penyataan. (ruf/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: