Detil-detil Pernikahan yang Kini Tak Lepas dari Tuntutan Tren, Seserahan Bukan Hantaran Biasa

Detil-detil Pernikahan yang Kini Tak Lepas dari Tuntutan Tren, Seserahan Bukan Hantaran Biasa

CIREBON-Berbagai barang keperluan sehari-hari, biasanya ada dalam sebuah hantaran. Namun saat ini banyak mempelai yang menambahkan pernak-pernik lain dalam seserahan mereka. Ini yang menjadikannya tak bisa disebut hantaran biasa.Tren pernikahan tidak sekadar mencakup busana, dekorasi dan hal yang berkaitan dengan pesta di hari h. Ada banyak hal baru. Di tangan-tangan kreatif. Menjadikannya berkesan. Untuk peristiwa yang istimewa. Owner Aurum Goose Decor Sundari Putri Pilyang banyak menerima pesanan macam ini. Ssetidaknya beberapa kliennya menambahkan item seserahan yang jarang ada seperti gadget dan lainnya. Hal ini turut dipengaruhi oleh perkembangan zaman. “Seserahan itu bukan cuma ungkapan cinta. Ada setangkup makna akan tanggung jawab seorang pria,” ujar Sundari kepada Radar Cirebon. Seserahan secara umum dapat dimaknaik bahwa lelaki yang akan menikahi pasangannya, siap bertanggung jawab pada kebutuhan rumah tangga. Sehingga tidak jarang, isi dari seserahan berkisar kebutuhan dasar. Dalam seserahan terselip juga simbol keseriusan mempelai pria untuk mencintai dan setia pada calon mempelainya. Dalam seserahan beberapa barang yang akan diberikan kepada mempelai ditempatkan di sebuah baki. Saat ini baki yang paling banyak diminati adalah gaya rustic. \"Simpel tapi manis dengan sentuhan bunga dan baki kayu,\" jelasnya. Di dalam baki biasanya item yang ada untuk mempelai antara lain seperangkat alat salat (bagi umat muslim), baju pesta, sepatu, seperangkat makeup, tas, dompet, alat mandi, jam tangan/ kacamata, dan underwear. \"Seserahan maknanya itu semacam tanggung jawab si calon suami, jadi ke depannya suaminya ini yang akan memenuhi segala kebutuhan istri dan keluarganya,\" terangnya. Item dalam seserahan pun punya makna tersendiri, seperti misalnya seperangkat salat yang artinya agama jadi tumpuan bagi kehidupan rumah tangga nantinya. Lalu make-up artinya perawatan badan yang dimaksudkan agar nantinya istri bisa menjaga penampilan untuk suaminya. Sedangkan pakaian diartikan agar mempelai bisa menjaga diri dan menjaga rahasia dalam rumah tangganya. \"Kalau untuk perhiasan biasanya agar mempelai perempuan selalu tampak bersinar dan indah untuk suaminya,\" ungkapnya. Dalam pemberian seserahan, biasanya diberikan saat lamaran. Ada yang membawanya berupa barang ada juga yang beserta makanan. \"Tergantung kemampuan dari prianya,\" ujarnya. Sementara itu, meski banyak hantaran yang telah ditambahkan oleh masyarakat tradisi seserahan atau hantaran di masyarakat Tionghoa masih mempertahankan tradisi. Ada beberapa item yang harus ada dalam seserahan. Owner Y3 Organizer Margaret Magdalena Budihajato dalam tradisi Tionghoa sebelum acara pernikahan ada satu tahapan yang harus dilalui yakni prosesi hantaran (sangjit). Prosesi ini merupakan prosesi memberikan baki seserahan yang dilakukan keluarga mempelai pria kepada keluarga mempelai wanita. \"Biasanya baki berjumlah 8, 10, atau bahkan 12. Baki dalam tradisi tiongkok harus berjumlah genap,\" ungkapnya. Baki yang digunakan dalam seserahan tersebut biasanya berwarna merah. hal ini dikarenakan bagi orang Tiongkok, merah merupakan simbol kebahagiaan dan kegembiraan. Diharapkan denganmenggunakan kotak berwarna merah isi dari seserahan tersebut dapat membawa kegembiraan bagi calon pengantin yang akan menginjaki rumah tangga dan memasuki kehidupan baru. Kemudian, uang susu dan uang dapur juga jadi item wajib yang ada di dalam baki seserahan. Uang susu sering disebut juga sebagai uang perta pernikahan, uang ini merupakan sejumlah uang dari keluarga calon mempelai pria yang diberikan kepada keluarga calon mempelai wanita. Uang ini dimaksudkan sebagai tanda terima kasih karena sudah merawat dan membesarkan wanita hingga memasuki usia perniakhan. Jumlah uang susu sesuai dengan tingkat kemampuan calon mempelai pria. Uang susu tersebut dimasukkan ke dalam angpau merah (amplop merah). Keluarga mempelai wanita biasanya hanya mengambil sebagian dari isi angpai sementara sisanya dikembalikan. \"Kalau keluarga mempelai wanita mengambil seluruh uang susu, secara simbolis pernikahan tersebut akan sepenuhnya dibiayai keluarga wanita. Kalau diambil semua keluarga mempelai wanita, artinya menyerahkan sepenuhnya anak mereka kepada keluarga mempelai pria,\" paparnya. Satu set pakaian juga diberikan dalam sbeuah baki. Biasanya yang diwajibkan dalam seserahan ini. Biasanya pakaian untuk digunakan di acara pernikahan. Warnanya tentu merah. Namun saat ini ada juga yang menambahkannya dengan gaun pernikahan dan pakaian lainnya selain memberikan pakaian pernikahan berwarna merah. Tak ketinggalan satu set perlengkapan kecantikan (kosmetik) sebagai simbol agar wanita bisa tampil cantik di hari H pernikahan dan kalung serta perhiasan lengkap pun disertakan. \"Biasanya dalam prosesi sangjit, perhiasan akan langsung dipasangkan pada mempelai wanita sebagai simbol dimana gadis pujaan dipinang (diikat) hingga hari H pernikahan,\" jelasnya. Selanjutnya, isi baki pun berisi buah-buahan segar. Buah yang dipilih biasanya jeruk dan apel. Buah ini melambangkan kebahagiaan, kesejahteraan, dan rezeki yang berlimpah. Makanan manis bertekstur lengket pun tak ketinggalan ikut disertakan dalam baki, seperti nugat, cokelat, permen dan lainnya. \"Ini diharapkan bisa menjadikan pernikahan nantinya manis dan kedua mempelai selalu lengket dan harmonis,\" tuturnya. Dua botol wine pun tak boleh ketinggalan dalam baki. Minuman ini nantinya akan disajikan untuk saudara besar dalam hari perniakhan. Biasanya yang digunakan wine dengan kualitas baik atau paling mahal. Selain itu, adas dua item barang yang wajib disertakan dalam baki dan kini sudah mulai menyesuaikan moderniasasi, yakni kaki babi. Konon kebiasaan menyantap kaki babi berasal dari masyarakat Fujian dan Taiwan yang dipercaya dapat mengusir kesialan. Namun bila dirasa terlalu merepotkan bisa juga diganti dengan makanan kaleng dengaj jumlah genap. Yang terkahir dan paling penting dalam isi baki adalah sepasang lilin merah. Lilin ini disimbolkan sebagai penerangan, perlindungan dan untuk menangkal berbagai pengaruh negatif yang mungkin muncul menjelang hari pernikahan. Saat sudah diberikan lilin ini harus dinyalan sejak H-1 hingga H+1 pernikahan dan dibiarkan menyala di kamar pengantin. \"Namun karena saat ini banyak yang mengadakan prosesi pernikahan di hotel, jadi diganti dengan lampu tidur yang berwarna merah,\" jelasnya. Meski banyak item yang harus disertakan dalan seserahan, Magdalena menuturkan dalam menyiapkan dan memberikan seserahan disarankan untuk menyesuaikan dengan budget yang ada. \"Selain itu, harus terlebih dahulu dibicarakan bersmaa keluarga besar, kadang saat ini banyak yang menyerahkan seserahan pada calon mempelainya bukan pada keluarga besar,\" tukasnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: