Hipertensi dan Kolestrol Dominasi Penyakit Diderita Anggota DPRD Kabupaten Cirebon

Hipertensi dan Kolestrol Dominasi Penyakit Diderita Anggota DPRD Kabupaten Cirebon

CIREBON–Sebanyak 50 anggota DPRD Kabupaten Cirebon, menjalani pemeriksaan kesehatan rutin tahunan di Rumah Sakit Arjawinangun, Kamis-Jumat (22-23/11). Hasilnya, hipertensi dan kolesterol menjadi penyakit mayoritas para wakil rakyat itu. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi cek darah, urine, jantung atau EKG, saraf, THT, penyakit dalam, dan anggota tubuh lainnya. Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin satu tahun sekali dan berlaku pada seluruh anggota DPRD seluruh Indonesia. “Menurut aturan mereka diberi asuransi. Asuransi melalui BPJS dan ditanggung pemerintah,” ujar Junaedi, Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Cirebon. Agenda tahunan itu bekerja sama dengan Rumah Sakit Arjawinangun sebagai fasilitator untuk melakukan pemeriksaan. Karena banyaknya anggota dewan yang harus diperiksa, pemeriksaan kesehatan di agendakan dua gelombang. Gelombang pertama Kamis dan Jumat (22-23/11) dan gelombang kedua dilakukan pekan depan, di hari yang sama. “Hari Kamis dan Jumat dilakukan pemeriksaan sebagian anggota dewan, sisanya minggu depan di hari yang sama. Sifatnya hanya untuk mengecek kondisi kesehatan. Karena anggota dewan sebetulnya tidak sehat. Karena dalam bekerja terlalu banyak duduk. Kalau tidak dibarengi dengan pengecekan secara rutin, dikhawatirkan tiba-tiba ada penyakit yang terlambat penanganannya,” tuturnya. Direktur Rumah Sakit Arjawinangun, Bambang Sumardi mengatakan, dengan perubahan pola makan dan gaya hidup, memberikan pengaruh terhadap tubuh. Dirinya juga melanjutkan, idealnya pemeriksaan kesehatan dilakukan setiap enam bulan. Namun begitu, pemeriksaan satu tahun sekali yang dilakukan anggota dewan, lebih baik dilakukan dibanding tidak sama sekali. “Setahun sekali udah Alhamdulillah. Karena sudah ada niatan baik dari pemerintah daerah untuk menyehatkan,” ujar Bambang kepada Radar Cirebon di kantornya. Sebagian hasil dari berbagai pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, bisa diketahui langsung pada saat itu juga. “Hasilnya sebagian sudah ada, sebagian belum. Karena kaya kolestrol itu kan lama, membutuhkan waktu dua jam untuk hasilnya,” jelasnya. Bambang juga menuturkan, penyakit pada umumnya yang didiagnosa anggota dewan adalah hipertensi dan kolestrol. “Sejauh ini masih normal-normal aja. Paling hipertensi dan kolestrol. Makanya kita tekankan untuk pemeriksaan kimia klinik di laboratorium,” jelasnya. (ade-mg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: