Macron Kecam Demo Kenaikan BBM
PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron kecam aksi demonstrasi protes kenaikan harga bahan bakar yang telah memicu bentrok antara para demonstran dan pihak kepolisian di Paris, Sabtu (24/11) lalu. \"Mereka yang menyerang pihak kepolisian dalam aksi demonstrasi itu harusnya malu. Tidak ada tempat untuk kekerasan di Republik ini,\" ujar presiden berusia 40 tahun itu, seperti dikutip BBC. Untuk membubarkan aksi demonstrasi di di Champ-Elysees, atau tempat yang dikenal sebagai jalan terindah di dunia itu, pihak kepolisian terpaksa untuk menggunakan gas air mata dan meriam air. Aksi demonstrasi itu dilakukan oleh gerakan yang menamakan diri mereka rompi kuning, sebagai aksi kedua dalam kampanye penolakan terhadap naiknya harga solar, yang dimulai sejak sepekan lalu. Gerakan ini kemudian tumbuh besar dan merembet pada ‘kemarahan’ lainnya yakni peningkatan biaya hidup, khususnya di daerah pedesaan, termasuk keluhan mereka terhadap kebijakan Presiden Macron. Kementerian dalam negeri mengatakan setidaknya terdapat lebih dari 100.000 demonstran ambil bagian dari sekitar 1.600 gelombang protes di seluruh Prancis. Sebagian besar berakhir dengan damai, kecuali aksi demo di ibu kota, di mana 8.000 demonstran berkumpul. Untuk mengamankan aksi tersebut, sekitar lima ribu polisi dikerahkan di ibukota negara. Mereka memasang penghalang di sekitar Champs-lysees guna menghentikan demonstran mencapai beberapa gedung penting seperti kantor presiden dan majelis nasional. Para demonstran sendiri bersikeras aksi mereka terhadap kenaikan harga BBM, murni damai, dan tanpa niatan untuk untuk menciptakan kekacauan, terlebih berkonfrontasi dengan pihak yang berwajib. \"Kami bukan ingin melawan polisi. Kami hanya ingin pemerintah mendengarkan keluh kesah kami,\" kata Laetitia Dewalle, juru bicara demonstran yang bersikeras bahwa aksi mereka damai, kepada AFP. Akan tetapi, di pagi hari, beberapa demonstran terlihat mencoba menerobos barikade polisi. Mereka menyulut api, merobohkan rambu-rambu jalan, membangun barikade, dan melempari polisi dengan batu sambil meneriakkan yel-yel yang menunjukan perlawanan mereka terhadap Macron. Akibat kekacauan di Paris yang berlanjut hingga Sabtu malam hari itu. 19 dinyatakan luka-luka, termasuk empat petugas kepolisian. Sementara itu, empat puluh orang lainnya ditangkap. Di luar Paris, dilaporkan sejumlah bentrokan kecil. Secara keseluruhan terdapat 130 penangkapan.(ruf/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: