Kinerja Pejabat Dinkes Disorot

Kinerja Pejabat Dinkes Disorot

Banyak Fasilitas yang Mangkrak, Masyarakat Sudah Lelah Mengadu PANGENAN- Kinerja pejabat Dinkes Kabupaten Cirebon dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, patut dipertanyakan. Meski memiliki anggaran yang cukup besar tiap tahunnya, nyatanya masih ditemui adanya masyarakat yang tak mendapatkan pelayanan kesehatan. Bahkan fasilitas-fasilitas kesehatan pun memprihatinkan. Di Desa Astanamukti dan Desa Gertakmoyan, Kecamatan Pangenan, ada dua puskesmas pembantu (pustu) yang dibiarkan mangkrak. Pelayanan kesehatan terpaksa dilakukan di balai desa. Meski masyarakat sudah sering menyampaikan kondisi itu ke Dinkes Kabupaten Cirebon, tapi tidak pernah ada realisasi. Bangunan yang semula dibangun dengan anggaran fantastis itu pun dibiarkan rusak. Pantauan Radar di Pustu Astanamukti, kondisinya memprihatinkan. Sebagian besar enternit dan kaca jendela jebol. “Ya sampai saat ini belum ada tindakan apa-apa dari dinkes untuk memperbaiki puskesmas pembantu ini. Terpaksa balai desa juga didigunakan untuk layani pasien. Kalau bangunan pustu itu dipakai, kami khawatir roboh dan menimpa warga yang berobat,” ujar Maman Rohiman, kuwu Astanamukti. Maman mengatakan, pihaknya bisa saja merenovasi pustu itu dengan anggaran sendiri. Tapi kendalanya, sambung dia, anggaran pada kas desa sangat minim, dan tidak cukup untuk melakukan perbaikan pustu. Pihaknya hanya berharap dinkes segera turun melakukan perbaikan. “Lelah juga menunggu kejelasan dari dinkes. Banyak warga masyarakat yang bertanya-tanya kapan dibangun lagi, ya kami tidak bisa jawab. Karena memang kami tidak bisa berbuat apa-apa,” beber Maman. Sementara Kepala Pustu Astanamukti, Umi Hani mengakui ada dua pustu yang kondisinya rusak parah. Dua pustu itu ada di Astanamukti dan Gertakmoyan. Dikatakan Umi, pihaknya sudah memberitahukan serta mengajukan agar ke dinkes agar segera dilakukan perbaikan. Tapi sampai saat ini belum ada informasi kapan dua pustu itu direnovasi. “Ya kami terpaksa gunakan bangunan balai desa untuk melayani pasien. Kalau di pustu, kamu takut bangunan tersebut ambruk,” kata Umi. Secara terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon H Mustofa SH ikut megkritisi kinerja pejabat dinkes. Mustofa mengatakan, saat ini banyak fasilitas kesehatan yang tak digunakan. Seperti puskesmas dan posyandu, kata Mustofa, banyak yang mangkrak. “Jangan bicara pelayanan kesehatan kalau ditemukan banyak fasilitas kesehatan yang mangkrak. Harus ada evaluasi untuk pejabat dinkes,” tegas Mustofa. (den/sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: