Virus, Bakteri dan Parasit Masih Menjadi Ancaman Dunia Kesehatan di 2025

Virus, Bakteri dan Parasit Masih Menjadi Ancaman Dunia Kesehatan di 2025

Cara penularan virus. Ilustrasi foto:-Pixabay -

RADARCIREBON.COM – Ada kekhawatiran dikalangan ilmuan dunia akan munculnya virus, bakteri, jamur atau parasit pada tahun 2025.

Tiga penyakit menular yang paling mengkhawatirkan adalah malaria (parasit), HIV (virus), dan tuberkulosis (bakteri).

Ketiga jenis penyakit ini membunuh sekitar 2 juta orang setiap tahunnya.

BACA JUGA:Daftar Negara Eropa dan Benua Lainnya yang Bebas Visa Bagi Pemilik Paspor Indonesia

BACA JUGA:Masuk 2025, Begini Doa Shin Tae-yong untuk Perjalanan Timnas Indonesia

BACA JUGA:Per 1 Januari 2025 Harga BBM Pertamina Berubah, Cek di SPBU Terdekat

Para ilmuwan juga harus terus mengamati perkembangan dunia medis untuk mencari potensi masalah berikutnya.

Virus influenza menimbulkan kekhawatiran besar saat ini dan hampir menjadi masalah serius pada tahun 2025.

Virus ini adalah subtipe influenza A H5N1, yang terkadang disebut sebagai " flu burung ." Virus ini menyebar luas pada burung liar dan unggas peliharaan, seperti unggas.

Baru-baru ini, virus ini juga telah menginfeksi sapi perah di beberapa negara bagian AS dan telah ditemukan pada kuda di Mongolia.

BACA JUGA:Suwon FC Putus Kontrak Pratama Arhan, Kemana Dia Akan Berlabuh?

BACA JUGA:Indonesia Bakal Punya Sistem Evaluasi Baru Soal Kelulusan Siswa

BACA JUGA:Kronologi Kecelakaan Honda Jazz - Motor di Jl Tuparev Cirebon, Pengemudi Diduga Mabuk

Ketika kasus influenza mulai meningkat pada hewan seperti burung, selalu ada kekhawatiran bahwa penyakit ini dapat menular ke manusia.

Bahkan, flu burung dapat menginfeksi manusia dengan 61 kasus di AS tahun ini, sebagian besar disebabkan oleh pekerja peternakan. yang bersentuhan dengan ternak yang terinfeksi dan orang-orang yang minum susu mentah.

Untungnya, flu burung H5N1 tampaknya tidak menular dari orang ke orang, yang sangat mengurangi kemungkinannya menyebabkan pandemi pada manusia.

BACA JUGA:Ungkap Kasus Dana CSR BI dan OJK, KPK Fokus Dalami Hal Ini

BACA JUGA:Pertahankan Puncak Klasemen Hingga Akhir Musim, Persib Bandung Berburu Pemain

Virus influenza harus menempel pada struktur molekuler yang disebut reseptor sialik di bagian luar sel agar dapat masuk dan mulai bereplikasi.

Virus flu yang sangat beradaptasi dengan manusia mengenali reseptor sialik ini dengan sangat baik, sehingga memudahkannya masuk ke dalam sel kita, yang berkontribusi terhadap penyebarannya di antara manusia.

Di sisi lain, flu burung sangat beradaptasi dengan reseptor sialik burung dan memiliki beberapa ketidakcocokan saat "mengikat" (menempel) dengan reseptor manusia. Jadi, dalam bentuknya saat ini, H5N1 tidak dapat dengan mudah menyebar pada manusia.

BACA JUGA:Awal 2025, Pemerintah Gulirkan Bantuan Beras Sebanyak 10 Kg Selama 6 Bulan

BACA JUGA:Kondisi Jalan Baru Lingkar Timur Kuningan Macet Sampai Rabu Sore

Namun, studi terkini menunjukkan bahwa satu mutasi tunggal dalam genom flu dapat membuat H5N1 pandai menyebar dari manusia ke manusia , yang dapat memicu pandemi.

Jika jenis flu burung ini berubah dan dapat mulai menular antarmanusia, pemerintah harus bertindak cepat untuk mengendalikan penyebarannya. Pusat pengendalian penyakit di seluruh dunia telah menyusun rencana kesiapsiagaan pandemi untuk flu burung dan penyakit lain yang akan segera terjadi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase