Sosialisasi MTC lewat Aspirasi Warga

Sosialisasi MTC lewat Aspirasi Warga

CIREBON–Sosialisasi dibangunnya Moize Trade Center (MTC) sebagai nama baru Pusat Grosir Tegalgubug Cirebon (PGTC) sudah berlangsung. Beberapa warga Tegalgubug menyampaikan aspirasinya di salah satu ruko yang berada di Jl Pahlawan, Desa/Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Kamis (29/11). PT Sentra Bisnis Ciledug selaku pihak pengembang, melalui Go Cahyadi, Komisaris Moize Land menjelaskan, tujuan dibangunnya MTC semata-mata untuk kebaikan masyarakat Tegalgubug. Mereka menjanjikan lapangan pekerjaan bagi warga, khususnya masyarakat Tegalgubug. Pasar modern empat lantai itu direncanakan buka setiap hari. Pria yang akrab disapa Dede itu menegaskan, untuk menambah penghasilan yang selama ini sudah diperoleh, warga akan dilibatkan dalam memenuhi SDM MTC. Menurut dia, MTC akan dibangun berikut beberapa fasilitas pendukung selayaknya pasar modern di kota besar. Fasilitas tersebut yakni, masjid, wifi area, jenset 24 jam, ATM, area parkir, dan masih banyak lagi. Jika pembangunan MTC terdapat beberapa kendala yang merugikan warga sekitar, seperti keretakan tanah atau rumah, dirinya mengaku akan bertanggung jawab penuh. Pembangunan yang diprediksi membutuhkan 1.500 pekerja itu memakan waktu sekitar 1,5 tahun.  “Kita berdayakan pekerja sekitar untuk pembangunannya. Semua kita utamakan warga Tegalgubug,” ujar Dede. Ketika ditanyakan mengenai perizinan dan Analis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), Dede mengatakan, keduanya sedang dalam proses. “Untuk perizinan dari dinas atau pemerintah daerah, masih kita proses. Mengenai tinggi bangunan yang pada PGTC 11 lantai, di MTC kita turunkan menjadi empat lantai. Kita menyesuaikan apa yang warga Tegalgubug mau,” tuturnya. Tokoh Desa Tegalgubug, Muhammad Jaki mengatakan, jika memang mayoritas warga Tegalgubug setuju pembangunan tersebut, dirinya turut mendukung. “Perlu juga diperhatikan dampak dari pembangunan itu. Kalau mereka setuju dan memang itu baik, saya sependapat,” tukasnya. Tenaga Ahli Moiz Land, Gede Surakarta mengatakan, rencana pembangunan tidak membutuhkan waktu sebentar. Sosialisasi kemarin, kata dia, merupakan rangkaian awal dalam proses pembangunan, dengan menyampaikan kepada warga dari tahap awal hingga selesai. Menurutnya, sosialisasi dilakukan agar warga tahu proses pembangunan yang dapat membuka lapangan pekerjaan serta meningkatkan perekonomian tersebut. “Semua dilakukan perencanaan ulang. Proses IMB juga butuh waktu empat sampai enam bulan. Keluar IMB, baru kita mulai. Diprediksi pertengahan tahun 2019 sudah keluar izinnya. MTC adalah mitra pedagang,” ucap Gede kepada Radar Cirebon. (ade-magang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: