Parah, Pelabuhan Dadap Indramayu Dipenuhi Sampah Plastik

Parah, Pelabuhan Dadap Indramayu Dipenuhi Sampah Plastik

INDRAMAYU – Masyarakat Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu mengeluhkan banyaknya sampah di pesisir pantai. Pantauan Radar Indramayu, sepanjang pantai terlihat sampah, persis di samping puluhan perahu yang tengah menepi. Sebagian besar sampah tersebut adalah sampah plastik yang sulit diurai. Selain itu juga ada sampah kayu, kain, dan barang bekas lainnya. Masyarakat khususnya nelayan berharap pemerintah bisa mencari solusi terkait masalah tersebut. Selain menyulitkan perahu yang akan bersandar, keberadaan sampah membuat perahu kesulitan untuk menepi. Selain itu, warga yang biasa berwisata di pantai sekitar pelabuhan juga terganggu dengan banyaknya sampah yang mengotori laut. Menurut salah seorang tokoh masyarakat Desa Dadap, Zaini, kondisi tersebut sudah terjadi semenjak lama. Menurutnya, sampah-sampah itu bukanlah sampah yang dibuang oleh masyarakat sekitar melainkan sampah dari wilayah lain. “Itu merupakan sampah yang terbawa arus air laut,” ujar dia. Akibat kondisi tersebut, kata Zaini, perahu nelayan sulit bersandar untuk menepi ke tempat pelelangan ikan Dadap. Perahu pun harus bersandar ke bagian lain bibir pantai yang belum dangkal. Menurutnya jika terus dibiarkan maka persoalan sampah bisa lebih berdampak negatif lagi kepada masyarakat. Sejauh ini kata dia, pemerintah daerah tak pernah mengangkut sampah yang ada di bibir pantai. Kendati demikian, pemerintah telah memberikan satu alat berat pengeruk. Alat tersebut memang selama ini digunakan untuk mengeruk sampah yang ada di pesisir Dadap. Upaya tersebut banyak mengalami kendala karena dilakukan secara swadaya dari para nelayan. “Untuk alat beratnya dikasih, tapi untuk operasional kita secara swadaya. Untuk mengoperasikan satu hari alat berat diperlukan dana Rp2 juta,” ujarnya. Besarnya dana operasional membuat para nelayan kewalahan membersihkan sampah di Dadap. Minimnya anggaran yang ada di koperasi membuat nelayan tidak bisa berbuat banyak. Selama ini operasional pengerukan dibiayai melalui iuran anggota per bulan . Untuk itu setiap tahunnya pengerukan secara swadaya hanya bisa dilakukan dua kali saja. Nelayan berharap pemerintah mempertimbangkan penataan kawasan di wilayah Dadap Indramayu. Terlebih potensi perikanan di sana cukup menjanjikan ke depannya. Jika pembersihan dan pengerukan rutin dilakukan maka ke depan wilayah Dadap akan tertata dengan baik dan rapi. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: