Azwar Anas Sebut IPNU-IPPNU Bukan Organisasi Massa

Azwar Anas Sebut IPNU-IPPNU Bukan Organisasi Massa

CIREBON–Menpora Imam Nahrawi dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas hadir dalam Kongres IPNU XIX-IPPNU XVII yang bertema Pelajar Bermartabat NKRI Hebat. Kongres tersebut diselenggarakan di Pondok Pesantren Khas Kempek, Jumat-Senin (21-24/12). Azwar Anas merupakan bupati terpilih dua periode. Selain itu, dirinya merupakan mantan ketua umum pimpinan pusat IPNU tahun 2000 hingga 2003. Dalam sambutannya kepada ratusan kader IPNU dan IPPNU, Azwar Anas mengatakan, kongres tersebut merupakan salah satu cara melatih kader untuk berorganisasi. Baginya, kongres adalah proses berorganisasi untuk mematangkan sikap dan cara mengambil keputusan. Hal tersebut juga menjadi modal penting ketika menjabat sebagai bupati di Kabupaten Banyuwangi. Pertumbuhan Kabupaten Banyuwangi yang selama ini dipimpinnya, menurut Azwar, tidak lepas dari langkah-langkah dan pengalamannya selama berorganisasi di IPNU. Skala prioritas, kata Azwar, adalah hal penting menjadi seorang pemimpin dalam menyikapi berbagai aspirasi dari masyarakat. “Karena aspirasi dari rakyat begitu banyak, maka harus mempunyai skala prioritas. Kalau tidak punya skala prioritas, dengan anggaran yang terbatas maka kabupaten tidak akan memeroleh capaian yang terukur. Tidak mungkin semua kita kerjakan dengan anggaran terbatas,” paparnya. Lebih lanjut dirinya mengatakan, IPNU-IPPNU bukan organisasi masa, melainkan organisasi kader. Sehingga, dengan jumlah anggota yang banyak, bukanlah menjadi ukuran atau keperluan IPNU-IPPNU. Menurutnya, keperluan organisasi IPNU dan IPPNU adalah kaderisasi dengan memberi semangat, membentuk jati diri, platform, ataupun membentuk ideologi. “Ideologi kuat yang tumbuh dari kader IPNU dan IPPNU akan menjadi modal yang hebat untuk menghadapi liberalisasi dan modernisasi seperti sekarang ini. Orang yang mempunyai Ideologi dan modal organisasi yang kuat, dengan semangat tawassuth dan i’tidal serta semangat kebangsaan, akan menjadi modal buat kita,” paparnya. Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi menyarankan agar kader IPNU dan IPPNU menyempatkan olahraga di setiap kegiatannya. Karena kader IPNU dan IPPNU merupakan calon-calon pemimpin masa depan yang harus sehat secara lahir maupun batin. “Saya yakin, Insya Allah di antara peserta kongres ini ada yang menjadi menteri pemuda dan olahraga. Itu penting untuk menjadi semangat kita,” tuturnya. Dalam lain hal, Menpora sangat kaget dengan permasalahan yang menyangkut kementeriannya baru-baru ini. Meski tidak menyebut secara rinci apa permasalahannya, namun Imam mengatakan akan mengikuti setiap prosesnya. “Tentu saya tidak dapat berbicara lebih sebelum menghadapi prosesnya di KPK. Saya akan hadapi itu,” katanya. Musibah bencana tsunami di Pandeglang, Banten, juga turut menjadi perhatiannya. Dalam kesempatan itu, Imam memimpin doa kepada para kader IPNU dan IPPNU dengan membacakan surat Al-Fatihah untuk para korban. “Saya turut merasa prihatin dan berbela sungkawa,” tukasnya. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: