HIMPAUDI-IGTKI Aktifkan PKG untuk Tingkatkan Kompetensi Pendidik

HIMPAUDI-IGTKI Aktifkan PKG untuk Tingkatkan Kompetensi Pendidik

CIREBON–Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Ciwaringin mengadakan rapat koordinasi bersama Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) dan Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI). Pertemuan tersebut dilaksanakan di Aula Rumah Pintar Latifah, Desa Galagamba, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jumat (28/12). Dalam diskusinya, Ketua Korwil Kecamatan Ciwaringin H Denan mengatakan, kualitas layanan PAUD/TK harus terus diupayakan sebagai bentuk perwujudan mutu lembaga yang berkualitas. Hal itu, menurutnya, dapat dilakukan dengan mengembangkan dan menginovasikan pembelajaran PAUD/TK itu sendiri. “Langkah pengembangan tentunya perlu didukung oleh profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan. Hal itu agar peningkatan mutu layanan anak usia dini sesuai tahap perkembangannya,” ujarnya. Salah satu wadah yang dapat dimanfaatkan dalam peningkatan kompetensi pendidik adalah dengan mengaktifkan organisasi Pusat Kegiatan Gugus (PKG). Dengan dilakukan rakor tersebut, para pendidik dapat saling bertukar informasi secara efektif dan efesian. Sehingga, dapat dimanfaatkan sebagai wahana pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan. Ketua Penilaian Kinerja Guru (PKG) ASTER, Kecamatan Ciwaringin, Sofyan Ahlaf menuturkan, sebagai suatu organisasi yang memayungi gugus-gugus PAUD atau TK, PKG dapat dijadikan sebagai bengkel kerja dalam pengembangan kreasi dan inovasi pembelajaran. Dengan PKG, menurutnya, guru dapat saling bertukar ilmu pengetahuan. “Jika ada pembaharuan, baik di bidang kurikulum maupun kemajuan sistem informasi, mereka dapat membahasnya bersama. Sehingga, lembaga juga dapat dengan cepat menyesuaikan dengan perubahan yang ada,” ujarnya. Kegiatan itu, lanjut Sofyan, biasanya dilakukan melalui pertemuan rutin yang dilaksanakan sebulan sekali. Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan adalah yang bisa meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. “Dapat diselenggarakan melalui kegiatan seminar, training, diklat, dan workshop di bidang anak usia dini. Tidak menutup kemungkinan program kerja dari pusat kegiatan ini adalah berdiskusi membahas penyusunan, perangkat pembelajaran, penyususnan kurikulum tingkat satuan pendidikan serta standar operasional pendidikan,” katanya. Jenis kegiatan, dikatakan Sofyan, dapat disesuaikan dengan kebutuhan para pendidik. Mengingat, wadah tersebut sangat berperan dalam pengembangan diri bagi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD/TK. Maka, diperlukan perhatian dari pemerintah untuk memberi apresiasi. Organisasi ini, lanjutnya, perlu mendapat pembinaan agar dapat merealisasikan program-program kerja yang telah disusun dalam rangka membantu para guru yang ingin maju. Dengan adanya lirikan dari pihak terkait, kekurangan SDM yang menangani anak usia dini dapat diminimalisir. Sehingga, kompetensi guru meningkat, dan akhirnya dapat diterapkan dalam mengelola pembelajaran yang lebih baik. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: