Pepadi Kota Cirebon Gagas Wayang Masuk Sekolah
CIREBON-Generasi muda mulai menjauh dari seni dan tradisi daerah. Untuk itu, diperlukan upaya-upaya untuk mengenalkan dan mengajak mereka turut dalam pelestarian. Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia Kota Cirebon Elang Iyan Arifudin mencoba mengagas wayang untuk masuk ke sekolah. Tujuannya agar wayang lebih dikenal oleh generasi muda khususnya pelajar. “Selama delapan tahun Pepadi di Kota Cirebon vakum, dan ke depan langkah di tahun awal pepadi kita ingin adanya wayang masuk ke sekolah-sekolah,” tukasnya kepada Radar Cirebon, belum lama ini. Dikatakan dia, konsep cerita wayang yang bakal dikenalkan ke sekolah akan dibuat ringkas dan sederhana. Artinya tidak seperti cerita wayang untuk pagelaran semalam suntuk. “Kita akan buat ringkas, menjadi satu jam. Ini untuk menarik minat generasi, supaya lebih mudah masuk, yang penting mau dulu. Perlahan kita berikan pemahaman,” ujarnya. Menurutnya, menjadi seorang dalang itu memang tidaklah mudah. Karena harus menguasai segala jenis kesenian. Mulai dari karawitan, jenis alat musik, seperti kecrek, kenong, saron, bonang, suling dan instrumen lainnya. Tak hanya itu, seorang dalang juga mesti menguasai ilmu sastra, dan juga kidung, serta tata gerak tari. Karena dalam pagelaran wayang juga harus menari. “Saya meyakini puncak berkesenian itu adalah dalang. Karena di situ ada tari, sastra, seni karawitan, dan alat musik lainnya,” tukasnya. Sejauh ini regenerasi dalang wayang di Kota Cirebon, praktis hanya dilahirkan dari keraton-keraton. Biasanya masing-masing keraton memiliki dalang wayang sendiri. Pada umumnya, banyak yang berdomisili di wilayah Kabupaten Cirebon. Sehingga ke depan perlu menggalakan kembali pengenalan seni wayang kepada para generasi muda. “Ya bisa dilihat sendiri pementasan wayang sangat minim, hanya saat pagelaran saja. Maka dari itu, kita ingin wayang ini bisa menjadi budaya di tengah masyarakat kembali,” terangnya. Berbicara masalah wayang, kata Iyan, tidak hanya menghidupkan kembali regenrasi dalang. Akan tetapi seluruh yang terlibat dalam pementasan wayang. Mulai dari pengrawit atau nayaga, pengrajin wayang, sinden dan dalang itu sendiri. “Termasuk juga perlu melibatkan masyarakat sebagai pemerhati pewayangan,” terangnya. Dia juga berharap dari peran aktif pemerintah daerah dalam upaya mendukung kemajuan budaya daerah. Hal ini menjadi tantangan walikota ke depan, yang ingin mengangkat sejarah dan budaya di Kota Cirebon, sebagai kota kreatif yang berbasis budaya. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: