Antisipasi Banjir, BBWS CC Prioritas Perbaikan Sungai Bangkaderes, Singaraja dan Singaratu

Antisipasi Banjir, BBWS CC Prioritas  Perbaikan Sungai Bangkaderes, Singaraja dan Singaratu

CIREBON-Masyarakat Kabupaten Cirebon patut merasa lega. Tanggul-tanggul kritis dan rusak di sejumlah sungai, dan selama ini kerap membuat cemas, akan diperbaiki tahun 2019. Kepastian sudah diperoleh BBWS CC dari Kementerian PUPR. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai BBWS CC Uki SSos ST MSi membeberkan, pengajuan perbaikan tanggul kritis yang dilakukan pihak BBWS sudah disetujui dan direspons oleh Kementerian PUPR yang rencananya bakal mulai dilakukan tahun ini. “Pengajuannya disetujui. Kita rencanakan perbaikan mulai tahun ini. Ada beberapa titik yang jadi prioritas. Tapi tentu ada tahapannya, tidak bias langsung dilakukan,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Menurutnya, tahapan pertama adalah tahapan lelang untuk mendapatkan pelaksana pekerjaan. Nantinya, setelah melewati tahapan ini, pekerjaan baru bisa dilakukan. “Tahapan awalnya tentu dilelang. Setelah lelang baru bisa dilaksanakan. Ada dua titik yang bakal diprioritaskan karena kondisinya yang sudah sangat begitu mendesak,” imbuhnya. Tanggul yang pertama adalah tanggul Sungai Bangkaderes yang ada di Desa Rawaurip. Titik ini menjadi prioritas karena jarak antara pemukiman dan bibir sungai sudah sangat dekat. Akibat longsor tanggul yang terjadi saat banjir 2018 lalu. “Kita prioritaskan di Sungai Bangkaderas Rawaurip. Ini karena kondisinya sudah sangat parah dan butuh penanganan segera. Untuk penanganan darurat, sudah kita lakukan dengan memasang crucuk bambu. Nah, untuk tahun ini akan kita lakukan perbaikan secara lebih baik atau permanen,” jelasnya. Untuk titik berikutnya adalah Sungai Singaraja dan Singaratu yang membelah Kecamatan Lemahabang dan Astanajapura. Selama ini, sungai ini disebut menjadi sumber banjir untuk wilayah sekitar Lemahabang dan Astanajapura. “Tapi sebenarnya tidak hanya dua itu. Ada juga titik-titik lainnya di wilayah Sungai Cimanuk dan Cisanggarung. Yang tidak tercover anggaran pun tetap kita prioritaskan dan tetap kita lakukan penanganan darurat,” paparnya. Sementara itu, Tokoh Masyarakat Desa Kanci Kulon Yosu Subardi kepada Radar Cirebon menuturkan, pihaknya mempertanyakan keseriusan dari BBWS dalam melakukan perbaikan tanggul jebol di Sungai Cikanci. Menurutnya, sejak jebol awal tahun lalu, sampai saat ini perbaikan hanya berupa perbaikan darurat. Meskipun kondisi tanggul sudah begitu parah. “Ini harus perbaikan permanen. Tidak bisa perbaikan darurat. Kalau darurat tak akan kuat jika ada debit sungai yang tinggi, tanggul pasti jebol lagi. Dan warga kita akan kebanjiran sama seperti tahun lalu,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: