Rakhmat Tak Pernah Rangkul PAC

Rakhmat Tak Pernah Rangkul PAC

Klaim Rekomendasi Masih Diragukan SUMBER– Kritikan pedas Ketua Umum Srikandi Partai Hanura, Miryam S Haryani MSi terhadap Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Hanura, H Rakhmat SE, diamini Ketua Bidang Organisasi DPC Partai Hanura, Joko Sutikno. Joko mengungkapkan, selama ini Rakhmat belum pernah koordinasi dengan pengurus anak cabang (PAC), apalagi sampai ke level Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan politisi Partai Hanura di DPR RI. “Sampai saya pernah ditanya di tingkat ranting, bagaimana ini ketua katanya mau mencalonkan, tapi kok tidak ada kabar beritanya,” ungkap Joko, kepada Radar, Selasa (2/4). Dikatakannya, dirinya tidak berani untuk menjelaskan ke kader dan pengurus sampai tingkatan ranting, sebab belum ada instruksi dan kepastian dari Rakhmat. Adapun klaim rekomendasi yang sudah didapat Rakhmat pun diragukan. “Dan apa yang disebutkan saudara Ipang (sapaan Sekretaris Fraksi Partai Hanura, Wartipan Suwanda, red) bahwa rekomendasi sudah ada di tangan itu dari mana? Kalau ujug-ujug ada rekom tidak mungkin dari eksternal ke DPP, jadi selama ini belum ada rekomendasi,” tegasnya. Menurut dia, seandainya ketua DPC mau melakukan koordinasi, meminta saran dan kritik, pihaknya tidak akan melakukan penolakan pada hasil rapat kerja cabang khusus (rakercabsus) kader. Apalagi, yang mencalonkan adalah kader internal yang juga ketua DPC. Dikonfirmasi terkait hal ini, Ketua DPC Partai Hanura, H Rakhmat SE tak mau menanggapi komentar Miryam S Haryani. Sebab, menurut dia ketetapan rekomendasi belum ada yang mengetahui secara utuh. Namun dia berharap, rekomendasi untuk calon bupati Partai Hanura diebrikan pada orang yang tepat. “Mau ke H Rakhmat kek, mau ke Mas Ipang kek, atau yang lainnya, kader terbaik di Hanura bisa dibilang cukup banyak. Jadi jangan juga dikonotasikan dengan H Rakhmat, siapapun bisa mendapatkannya. Yang penting kalau kita punya keinginan ke sana (cabup, red), kita harus kerja keras dan tunjukkan bahwa kita adalah loyalis partai itu saja,” ujarnya. Adapun terkait pemanggilan dirinya ke DPP, kata Rakhmat, itu adalah salah satu strategi. Jadi, bukan hanya hablum minannas saja yang diributkan, tapi hablum minallah pun harus dilakukan. “Kalau sudah dikodratkan oleh Allah jadi bupati, ya jadi ikhlaskan saja apa yang akan terjadi, baik pahit ke depan kita harus jalani, jadi kita enjoy dan tidak stress gitu,” paparnya. Rahmat berseloroh, kritik yang disampaikan anggota Komisi II DPRRI itu, sengaja dilakukan untuk menaikan ratting Partai Hanura di Kabupaten Cirebon menjelang pemilihan bupati. “Apa yang terlontar di lapangan ini kemungkinan yang terbaik untuk saya. Kalau lontarannya jelek, berarti saya harus introspeksi, dan ketika bagus harus berendah hati,” selorohnya. Sementara itu, Ketua PAC Partai Hanura Kecamatan Sumber, Akrom Amd mengatakan, adanya statement Miryam yang menyerang Rakhmat, adalah hal yang benar. Sebab, rekomendasi belum jadi milik siapa pun. “Jadi Partai Hanura itu masih terbuka untuk siapa saja yang mau melamar dan secara kepartaian apa yang disampaikan Ibu Yani (Miryam S Haryani) itu benar bahwa rekom belum turun,” ucapnya. Terkait hasil survei yang menempatkan Rakhmat menempati urutan teratas, pihaknya berpendapat, hal tersebut akan menjadi pertimbangan dalam penentuan rekomendasi dan tahapan-tahapan penjaringan calon. “Hal seperti itu seharusnya tidak usah dibesar-besarkan, toh pada akhirnya nanti kita-kita juga yang akan menentukan calon bupati dari Hanura. Siapa pun yang akan mendapat rekomendasi akan saya dukung,” tegasnya. Untuk dukungan kepada H Rakhmat, kata Akrom, mulai dari timur sampai barat sudah ada dan sudah diakomodir jauh-jauh hari sebelumnya. “Saya nilai untuk merekomendasi satu calon yang mengerucut pada sosok H Rakhmat, mungkin karena ada penilain dan keriterianya tersendiri. Tidak mungkin dong, DPP mengasih rekomendasi ke kader Hanura yang tidak punya harga jual. Dan ketika mengerucut pada H Rakhmat kan wajar, silakan cek dari Ciwaringin sampai ke Losari, rasanya semua sudah kenal dengan H Rakhmat,” tandasnya. Untuk memosisikan H Rakmat sebagai E1 ataupun E2, lanjut dia, tergantung dari rekomendasi yang didapat dari DPP. “Yang jelas saya tau H Rakhmat orangnya fleksibel. Kalaupun ada nanti kader Hanura yang kapasitas popularitas dan kapabilitasnya melebihi H Rakhmat, ya silakan saja. Jadi wajar dong H Rakhmat ngotot untuk di posisikan sebagai E1,” ujarnya. Terpisah, Wakil Ketua PAC Partai Hanura Kecamatan Sumber, juga membela Rahmat. Menurut dia, apa yang dikatakan Miyam bahwa ketua DPC Hanura belum pernah blusukan ke setiap desa itu salah besar. “Beliau malah sering blusukan, tapi karena kurang terpantau media, jadi kurang terlihat bahkan kegiatan-kegiatannya sangat religius,” ucapnya. (sam)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: