Walah, Realisasi PBB Setupatok Terendah Se-Kecamatan Mundu

Walah, Realisasi PBB Setupatok Terendah Se-Kecamatan Mundu

CIREBON-Keseriusan desa-desa perlu didorong untuk meningkatkan realisasi capaian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pasalnya masih banyak desa dengan capaian realisasi rendah dalam penyetoran PBB. Hal ini tentunya bakal menggangu jalannya pembangunan, karena salah satu motor pembangunan adalah dari sektor pajak. Seperti yang terjadi di Desa Setupatok saat ini. Untuk tahun 2018, realisasi PBB di desa ini hanya berada diangka 1,5 persen. Jauh dari target yang dibebankan yakni sekitar Rp50 jutaan untuk tahun 2018. Kuwu Desa Setupatok H Jumadi kepada Radar Cirebon membenarkan jika desa yang dipimpinnya tersebut masih belum maksimal dalam melakukan penagihan PBB kepada para wajib pajak. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal diantaranya ia merasa masih baru menjadi kuwu, sehingga masih banyak hal yang harus dilakukan. “Untuk desa Setupatok memang capaian seperti itu, baru 1,5. Saya kan masih baru tentu butuh waktu, tapi target saya bulan depan bisa tertagih seluruhnya. Kan masih ada waktu sampai bulan Maret 2019 untuk penagihannya,” ujarnya. Menurut Jumadi, target realisasi untuk PBB Desa Setupaotok akan ia realisasikan sebagaimana petunjuk pihak Kecamatan yang pada tahun 2019 ini menargetkan 100 persen PBB, dan memperbaiki posisinya saat ini didaftar salah satu kecamatan terendah penyetor PBB. “Ini janji saya akan segera saya selesaikan. Mudah-mudahan daftar Kecamatan Mundu nanti bisa naik. Tidak seperti sekarang degan capaian 46 persen yang membuat Kecamatan Mundu ada di posisi buncit,” ungkapnya. Jumadi pun membantah jika pihak pemerintah desa menggratiskan PBB sebagai salah satu janji kampanye yang digunakan H Jumadi pada pilwu serentak beberapa waktu lalu. “Tidak ada yang gratis, PBB ya tetap harus dibayar. Kalau tidak ya nanti dobel kalau bayar tahun depan, tidak ada program gratis PBB itu, saya tidak pernah kampanye begitu,” bebernya. Sementara itu, Camat Mundu August Pentristianto SSTP kepada Radar Cirebon menuturkan ada beberapa desa di wilayahnya yang tergolong rendah dalam target realisasi PBB untuk tahun 2018. Dijelaskan, selain Desa Setupatok dengan capaian maksimal 1,5 persen, desa lainnya yang tergolong kecil adalah Desa Penpen dengan 3,5 persen dan Desa Mundu Mesigit dengan 5 persen. “Tentu hal ini akan jadi evaluasi kita. Akan jadi motivasi agar kedepan lebih baik. Desa-desa yang PBB-nya rendah tentu akan kita bina dengan intens, kita dorong agar maksimal dalam pelaksanaan pengumpulan PBB, pajak ini kan untuk pembangunan, nantinya akan kembali ke desa lagi juga,” jelasnya. August pun meminta seluruh desa di wilayah Kecamatan Mundu untuk secara aktif bisa membantu secara maksimal pemerintah daerah dalam mengumpulkan PBB.  Bahkan sebagai stimulan, desa terbesar yang capaiannya paling mendekati 100 persen bakal mendapatkan prioritas untuk pembangunan dengan anggaran yang bersumber dari dana Pagu Indikatif Kecamatan (PIK). Hal itu menjadi komitmennya sebagai bentuk reward bagi desa-desa yang berhasil membantu pemerintah daerah mencapai target PBB. “Selain titik-titik yang sudah terprogram dan jadi prioritas, desa-desa yang capaian PBB-nya paling besar tentu akan kita prioritaskan untuk alokasi dana PIK, ini komitmen saya. Mudah-mudahan ini jadi pemicu buat teman-teman di pemdes untuk semakin semangat,” imbuhnya. Selain menegaskan soal target PBB, August juga meminta para kuwu dan perangkat untuk selalu solid dan tanpa lelah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Menurutnya, tolak ukur keberhasilan pemerintah desa adalah jika masyarakatnya merasa puas atas pelayanan yang diberikan. “Tapi jangan lupa tugas utama kita sebagai pelayan masyarakat. Bantu kesulitan mereka apapun bentuknya desa harus hadir ditengah-tengah masyarakat, Pemdes harus solid dan tetap berkoordinasi dengan kecamatan,” paparnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: