Cadangan Pangan di Kabupaten Cirebon Aman Hadapi Gagal Panen

Cadangan Pangan di Kabupaten Cirebon Aman Hadapi Gagal Panen

CIREBON-Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cirebon menyediakan 152 ton gabah kering giling untuk antisipasi gagal panen pada tahun ini. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Muhidin SP MM mengatakan, jumlah gabah kering giling tersebut bisa diberikan bantuan, jika petani mengalami gagal panen akibat banjir. “Jumlah 152 ton itu merupakan sisa tahun lalu. Sementara untuk saat ini, kita masih tunggu bantuan dari Kementerian Pertanian,” ujar Muhidin, kemarin. Menurutnya, prediksi sawah yang mengalami banjir akan terjadi di wilayah timur Cirebon dan sebagian di barat. Sekadar catatan, jumlah areal sawah mendominasi di bagian timur yaitu seluas 46 ribu hektare dan 27 ribu hektare berada di barat. “Kenapa kita prediksi di timur? Karena di timur itu luas sawahnya mendominasi dibandingkan di barat. Namun, kita sudah sediakan 152 ton gabah kering giling untuk bantuan jika banjir benar-benar terjadi. Kita berharap banjir tidak datang,” kata Ali. Menurutnya, pihaknya pun bekerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) untuk membuka bazar murah atau operasi pasar, agar beras dari tiap Gapoktan bisa dijual dengan harga murah. “Ada yang namanya unit pengelola usaha pangan masyarakat yang sering mengadakan bazar murah tersebut bersama Disperdagin. Kemudian, di bazar dijual beras oleh Gapoktan yang berasnya berasal dari anggota mereka. Dijual kepada masyarakat harga beras premium hanya Rp8.500, sangat terjangkau,” tukasnya. Masyarakat juga diminta tidak mengkhawatirkan ketersediaan stok beras. Pasalnya, Bulog Sub Divre Cirebon memastikan, ketersediaan beras ini mencukupi, bahkan hingga 13 bulan ke depan. Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Cirebon Dedi Apriliyadi menuturkan, meski kini program Rastra berganti menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), hingga kini pihaknya terus melakukan penyerapan beras sejumlah petani. \"Produksi beras sangat aman. Ada sekitar 63 ribu ton di gudang penyimpanan Bulog atau aman hingga 13 bulan ke depan,\" katanya. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: