Bangunan Rumah di Jemaras Kidul Roboh Ditempa Hujan Angin

Bangunan Rumah di Jemaras Kidul Roboh Ditempa Hujan Angin

CIREBON-Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Cirebon, merobohkan sebagian bangunan rumah milik Tariah (44), warga Desa Jemaras Kidul, Blok 1, RT 02, RW 01, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Kamis sore (31/1). Akibat peristiwa itu, rumah yang sudah diajukan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), mengalami kerusakan sangat parah dan membuat tujuh orang penghuninya diungsikan ke rumah saudaranya di Desa Cengkuang, Kecamatan Palimanan. Bagian rumah yang mengalami kerusakan parah adalah dapur hingga teras. Kepala Dusun 1 Desa Jemaras Kidul Sapi’i mengatakan, hujan disertai angin kencang melanda Desa Jemaras Kidul, ba’da maghrib atau pukul 18.00. Beruntung, tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam peristiwa tersebut. Lanjutnya, keesokan harinya, tetangga dan warga sekitar, bahu-membahu merapikan bekas puing-puing reruntuhan yang tersisa. Dirinya juga berharap ada pihak yang dapat membantu meringankan beban keluarga Tariah untuk dapat kembali merenovasi tempat tinggalnya. “Sambil menunggu bantuan rutilahu yang katanya direalisasi tahun depan (2020, red), kami pemerintah desa dengan dana swadaya dari tetangga dan masyarakat sekitar, memfasilitasi pengumpulannya. Kami juga berharap, adanya bantuan dari dinas terkait untuk membangun kembali rumah yang mengalami kerusakan cukup parah itu, agar kembali dapat ditinggali,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Salah satu tetangga korban, Nengsih (23) mengatakan, hujan dan angin besar sore itu, membuat dirinya dan tetangga sekitar panik. Terlebih, ketika mengetahui rumah tetangganya yang roboh akibat derasnya hujan dan kencangnya angin kala itu. Nengsih menuturkan, musim hujan di tahun sekarang, kejadian tersebut merupakan yang terbesar dan menimbulkan dampak yang parah. “Hujannya gede, ditambah anginnya juga besar. Tapi Alhamdulillah, gak ada korban jiwa atau luka. Ibu Tariah tinggal sama anak-anaknya dan adiknya. Sono, yang lagi sakit parah. Sekarang pada ngungsi di rumah saudaranya. Ya karena khawatir roboh,” katanya. Senada dengan Sapi’i, Nengsih berharap agar keluarga tersebut mendapatkan bantuan perbaikan rumah yang layak. Dirinya juga mengaku iba dengan kondisi yang dialami keluarga korban. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: