Kebanjiran, Pemdes Ciledug Kulon Bingung Perbaiki Tanggul

Kebanjiran, Pemdes Ciledug Kulon Bingung Perbaiki Tanggul

CIREBON-Kuwu Ciledug Kulon H Wawan Hermawan mengaku kesulitan mengatasi problem banjir di wilayahnya. Pasalnya, meskipun sumber masalah sudah diketahui, namun proses penyelesaian masalahnya ternyata tidak bisa menggunakan anggaran dari dana desa. Hal tersebut disampaikan H Wawan Hermawan saat ditemui Radar Cirebon. Menurutnya, salah satu persoalan utama banjir adalah kondisi saluran sekunder yang membelah Desa Ciledug Kulon yang kerap meluap karena sedimentasi yang tinggi, dan kondisi tanggul yang kurang tinggi. “Saya sudah lapor ke dinas terkait. Sudah sering ajukan juga saat ada pertemuan. Tapi sampai sekarang belum pernah terealisasi, padahal kondisinya sudah sangat mendesak. Yang bikin sulit lagi, proses penanganan ternyata tidak boleh gunakan dana desa. Karena merupakan wilayah kerja unit pelaksana teknis dari dinas terkait,” ujarnya. Untuk mengatasi hal tersebut, ia pun harus memutar otak. Penanganan banjir harus dilaksanakan meskipun saat ini belum ada respons dari dinas terkait. Dan tidak boleh menggunakan anggaran dana desa. Akhirnya ia dan beberapa warga setempat sepakat mengumpulkan anggaran secara swadaya untuk mengurangi dampak dari luapan saluran sekunder yang ada di Desa Ciledug Kulon. Terlebih, hujan yang turun deras pada Jumat (1/2), membuat sejumlah sungai meluap. Tidak terkecuali sungai atau saluran sekunder di Desa Ciledug Kulon yang kemarin meluap dan membuat sejumlah rumah di dua blok di desa tersebut terendam banjir. “Kita pasang barikade dari besi, batu dan semen di atas tanggul. Anggarannya secara swadaya. Ini sambil menunggu normalisasi sungai dan upaya lainnya dari pihak terkait. Untuk meminimalkan risiko banjir sementara waktu,” imbuhnya. Saat ini menurutnya, tinggi barikade yang dipasang di atas tanggul tersebut sekitar 40 cm dengan panjang 101 meter. Namun hal tersebut belumlah cukup karena titik kritis tidak hanya ada di satu titik saja, melainkan tersebar di beberapa blok. “Tidak satu hari, tapi beberapa hari ke depan akan kita kerjakan. Apalagi intensitas hujan sedang tinggi-tingginya, kita khawatir banjir susulan akan datang. Tapi mudah-mudahan tanggul tambahan yang kita buat sekarang bisa meminimalisasi dampak banjir nanti,” jelasnya. Sementara itu, Camat Ciledug H Solihin HS kepada Radar Cirebon menuturkan, jika pihakinya mengapresiasi apa yang saat ini dilakukan oleh warga dan pemdes Cieldug Kulon. Menurutnya, upaya pembangunan dan pencegahan bencana tidak boleh hanya menunggu respons dari dinas terkait. Melainkan harus dilakukan semampu dan sekuat tenaga secara gotong royong. “Saya apresiasi. Ini harus dicontoh yang lain juga. Kita tidak boleh menunggu program atau bantuan dari dinas terkait. Usaha dulu, lakukan saja semampunya. Tapi saya juga meminta agar perhatian dinas-dinas  bisa difokuskan ke wilayah-wilayah yang sering terjadi bencana. Kalau bisa diprioritaskan karena sangat mendesak,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: