FORMI Menanti Solusi Pemerintah untuk Car Free Day Jl Siliwangi dan Pasar Rakyat Bima

FORMI Menanti Solusi Pemerintah untuk Car Free Day Jl Siliwangi dan Pasar Rakyat Bima

CIREBON-Car Free Day (CFD) Jl Siliwangi dan Pasar Rakyat Bima, menanti sentuhan tangan pemerintah kota. Warga yang beraktivitas di dua pusat keramaian itu, merasa tidak ada keteraturan. Aktivitas perdagangan dan olahraga, tumpang tindih. Ketua II Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Dr H Dedi Kenedi MPd meminta pemerintah hadir. Mengingat di Jl Siliwangi saja, area olahraga kian sesak. Ruang terbuka untuk berolaharaga terasa kurang nyaman. “Di sini ada KTL. Harusnya hari Minggu juga diberlakukan,” ujar Dedi kepada Radar Cirebon. Menurutnya, pemerintah sudah punya regulasi yang memadai. Misalnya, Peraturan Daerah (Perda) Kota Cirebon 2/2016 tentang penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima. Juga Peraturan Walikota dan Surat Keputusan Walikota terkait KTL. Tapi sayangnya, regulasi itu ibarat libur di hari Minggu. Ia berharap pemerintah bisa segera duduk bersama para SKPD dan PKL untuk mencari solusi. \"Pedagang bukan diusir tapi diberikan lokasi di CFD. Intinya jangan sampai masuk di area CFD,” katanya. Ia juga menegaskan jam CFD hanya berlangsung sejak pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB diharapkan penertiban di jam tersebut bisa efektif. \"Pernah ada event dishub di CFD. Bisa bebas PKL. Harusnya begitu seterusnya,\" ucapnya. Di Pasar Rakyat Bima, kondisinya tak lebih baik. Sejak akses masuk sudah sesak. \"Makin penuh sesak, terutama di jalan  masuk,\" ungkap Ketua RW 06 Komplek Stadion Bima, Agus. Dia juga sangat menyayangkan hingga kini sampah bekas PKL masih banyak yang menyumbat saluran air. Meski sudah ada petugas kebersihan, namun sebagian sampah bekas dibakar dibuang di saluran air. \"Saluran air pun tersummbat, kami pun beberapa kali harus bekerja bakti membersihkan itu,\" ujarnya. Dia berharap pemerintah bisa segera mengambil tindakan dengan penataan. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: