Ridwan Kamil Tawarkan Investasi Murah, Ajak Pengusaha Hijrah ke Jabar

Ridwan Kamil Tawarkan Investasi Murah, Ajak Pengusaha Hijrah ke Jabar

BANDUNG–Untuk menciptakan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak para pengusaha untuk berinvestasi di kawasan industri baru. Sebutannya adalah Industripolitan Majalengka, Patimban, dan Cirebon. Di hadapan para pengusaha yang tergabung pada Apindo Jawa Barat beberapa waktu lalu, Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengatakan bahwa kawasan bagian utara dan timur, khususnya Subang, Majalengka dan Cirebon, akan dijadikan zona industripolitan baru. Sebab, di sana hadir Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka, Pelabuhan Patimban Subang berkelas dunia dan jalan tol Cipali Cirebon serta Pelabuhan Cirebon. “Kawasan ini akan saya jadikan zona industripolitan. Ini baru sebutan saya saja, kawasannya luas dan akan jadi pusat industri yang juara,” katanya. Semua industri akan dipusatkan di zona yang baru tersebut. Bagi pengusaha yang ingin kembali berinvestasi, selain di wilayah Jababeka dan sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Emil merekomendasikan untuk menuju kepada tiga wilayah tersebut. “Mari hijrah ke kawasan Jawa Barat bagian utara dan timur. Harganya sangat murah dan kompetitif, infrastrukturnya jelas kelas dunia. Kalau keukeuh di lokasi yang sekarang, pasti setiap tahunnya terus berdinamika,” imbuhnya. Kawasan yang baru ini juga menawarkan akses mudah dan murah untuk arus distribusi barang dan jasa. Sehingga, bisa memangkas biaya logistik. “Mau ekspor bisa pakai Pelabuhan Patimban, jalan tolnya ada. Mau pakai kargo bisa memanfaatkan bandara, tanahnya pun masih terjangkau harganya,” terangnya. Bahkan, di zona industripolitan tersebut tengah dikonsep sebagai Special Economic Zone (SEZ) atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Apabila konsep ini terwujud, pemerintah pusat akan turut mendukung melalui APBN. Selain bebas pajak, sesuai dengan aturan KEK, perizinan akan mudah karena ada kantor KEK khusus, sehingga tidak perlu mengajukan izin ke pemerintah kabupaten/kota. “Ini solusi, maka saya imbau untuk hijrah kesana,” terangnya. Terkait Sumber Daya Manusia (SDM), dirinya meyakinkan pengusaha bahwa siap untuk diberdayakan. “Kalau belum mantap skill-nya, biar kita latih,” tegasnya. Perlu diketahui, Jawa Barat saat ini masih menjadi primadona bagi investor. Sebanyak 60 persen industri di Indonesia ada di Jabar. Nilai penanaman modal dalam negeri mencapai Rp42,3 triliun atau 12 persen secara nasional. Sedangkan penanaman modal asing mencapai Rp5,6 miliar US Dollar. Karena itu Jabar masih tertinggi secara nasional dalam investasi. (jun/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: