Enggan Rumah Disemprot Cat, Tiga Penerima PKH Mundur
CIREBON-Tiga keluarga penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) asal Desa Banjarwangunan, mengundurkan diri dan menyatakan keluar dari program bantuan PKH yang selama ini diterimanya. Hal tersebut dilakukan dengan sadar dan dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani para penerima PKH yang disaksikan para pendamping, petugas kepolisian, TNI dan pihak pemerintah desa. Kuwu Desa Banjarwangunan, Dedi Setiawan kepada Radar Cirebon menuturkan, saat ini, tengah dilakukan upaya inventarisasi dan pendataan terhadap para penerima bantuan pemerintah, baik PKH ataupun BPNT. Dengan menggandeng pendamping dan pihak kepolisian. “Hari ini pertama kali kita lakukan inventarisasi. Belum semuanya, masih banyak kita lakukan secara bertahap dengan melibatkan pendamping. Saat ini, yang sudah kita lakukan di RT 01 RW 5, teknisnya para penerima bantuan pada bagian depan rumahnya akan disemprot cat bertuliskan keluarga miskin penerima bantuan PKH atau BPNT,” ujar Dedi, kemarin. Inventarisasi yang dilakukan pada hari pertama tersebut dilakukan agar bantuan yang disalurkan pemerintah, benar-benar tepat sasaran dan bisa diterima oleh yang berhak. “Ada penerima PKH yang tidak mau rumahnya disemprot, karena mungkin malu. Dan akhirnya memilih mundur dari daftar penerima PKH. Total hari ini ada tiga warga yang sudah mundur dan kemungkinan besar akan bertambah lagi seiring program inventarisasi yang masih terus dilakukan,” imbuhnya. Saat ini, menurutnya, ada sekitar 598 penerima PKH di Desa Banjarwangunan dan 670 penerima program PKH yang rumahnya akan diberi cat semprot. Ia pun berharap, pihak-pihak penerima bantuan yang merasa dirinya mampu dan mapan secara ekonomi, segera mengundurkan diri dari program tersebut. “Bantuan ini kan untuk masyarakat miskin. Kalau sudah mampu harusnya keluar dengan kesadaran sendiri,” ungkapnya. Sementara itu, Pendamping PKH Desa Banjarwangunan, Tatik kepada Radar Cirebon menuturkan, inventarisasi yang dilakukan tim gabungan sebagai langkah awal, dengan cara menandai rumah-rumah penerima bantuan PKH dan BPNT dengan cat semprot. “Awalnya ada inisiatif dari desa. Programnya dari Kemensos untuk pengentasan kemiskinan. Kalau tidak salah programnya SLRT. Jadi, sebelumnya sudah kita sampaikan kepada para penerima bantuan bahwa nanti akan ada penandaan rumah-rumah para penerima bantuan dengan cat semprot. Dan alhamdulillah hari ini, ada 3 yang sudah mampu dan mapan yang mengundurkan diri dari PKH,” jelasnya. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: