Pedagang Pasalaran Mengeluh, Tak Betah di Pasar Darurat

Pedagang Pasalaran  Mengeluh, Tak Betah  di Pasar Darurat

CIREBON-Pembangunan Pasar Pasalaran tak kunjung selesai. Para pedagang pun masih menunggu kepastian rencana pembangunan lanjutan.Pasalnya, pedagang mulai mengeluh kondisi pasar darurat. Bagi mereka, pasar darurat tidak nyaman untuk berjualan. Keterlambatan pembangunan itu dipicu APBD Perubahan 2018 tidak digelar. Pedagang Pasar Darurat Pasalaran, Titin (45) mengaku ingin secepatnya pindah ke pasar baru. Sebab, sudah satu tahun ini ia bersama dengan pedagang lainnya berjualan di pasar darurat. \"Pedagang sih inginnya cepet pindah, di pasar darurat kondisinya kurang nyaman,\" ujar Titin kepada Radar Cirebon, kemarin (15/2). Titin menuturkan, kabarnya awal tahun ini pasar bisa ditempati. Namun secara bertahap. Mengingat bangunan pasar belum selesai dibangun semua. Tapi, untuk kios yang ada di depan pasar sudah berdiri kokoh. \"Baru denger aja katanya awal tahun. Tapi secara langsung dari dinas sih belum denger. Kami harap sih bisa tahun ini,\" jelasnya. Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon, Drs H Eka Hamdani MSi menuturkan, Pasar Pasalaran dilakukan pembangunan revitalisasi secara bertahap. Tahun 2019 pembangunan kembali dilanjutkan rencana alokasi anggaran Rp11,7 miliar. Alokasi anggaran Rp11 miliar lebih itu bagian dari pembangunan Pasar Pasalaran yang ketiga. Seharusnya, tahap tiga itu digelar di APBD perubahan 2018 lalu. Tapi, terkendala dalam keterlambatan pengesahan lantaran Sunjaya terkena OTT KPK. \"Pasalaran targetnya tahun 2020 selesai pembangunan secara 100 perpen,\" tuturnya. Menurutnya, untuk penempatan Pasar Pasalaran masih belum bisa ditentukan kapan waktunya. Namun, diharapkan akhir tahun ini bisa ditempati oleh para pedagang. \"Mudah-mudahan di akhir tahun ini para pedagang di Pasar Pasalaran seperti pedagang di Pasar Sumber,\" tuturnya.Dia mengungkapkan, ketika bangunan sudah finish, kios, los dan lemprakan yang telah disediakan hanya diperuntukan bagi para pedagang setempat yang menjadi korban kebakaran sebelumnya. \"Jumlah pedagang Pasar Pasalaran yang menjadi korban kebakaran yakni sekitar 1.100 orang. Maka, kios, los, maupun lemprakan yang kini tengah dibangun pun jumlahnya sesuai dengan data yang ada. Terlebih, para pedagang yang pada saat terjadi kebakaran masih ada keterkaitan dengan kontrak yang dulu membangun, yakni selama 20 tahun,\" katanya. Pantauan Radar Cirebon di lapangan, bangunan Pasar Pasalaran masih ada bagian yang belum selesai dibangun. Saat ini, rangka-rangka besi sudah terpasang. Awal tahun ini, pekerjaan lanjutan belum dimulai. Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, R Cakra Suseno menyampaikan, hasil rapat kerja pihaknya dengan Disdagin belum lama ini, selain membahas Pasar Sumber, juga membahas Pasar Pasalaran. Pasar yang juga direvitalisasi karena sebelumnya terbakar ini, dipastikan akan selesai di tahun sekarang dan bisa ditempati para pedagang. “Insya Allah Pasar Pasalaran selesai di 2019 ini. Karena saat rapat kerja dibahas anggaran yang hampir Rp11 miliar untuk sarpras, pengelolaan pasar. Salah satunya untuk Pasar Pasalaran. Jadi 2019 Insya Allah bisa selesai,” singkatnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: