Debat Ketiga: Sandiaga Uno Teruskan Program JKN Sempurnakan BPJS Kesehatan

Debat Ketiga: Sandiaga Uno Teruskan Program JKN Sempurnakan BPJS Kesehatan

Calon wakil presiden dari nomor urut dua Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan masalah BPJS Kesehatan selesai dalam 200 hari pertama. \"Dalam 200 hari pertama kita cari akar permasalahannya. Kita hitung dengan tepat bersama putera puteri terbaik bangsa,\" kata Sandiaga dalam Debat Cawapres, Minggu (17/3/2019). Sandi menegaskan, akan tetap meneruskan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan menyempurnakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Tentunya dengan penyempurnaan supaya bisa sesuai kebutuhan masyarakat. \"Dalam kunjungan saya dan menemui Ibu Lis yang mana program pengobatan harus terhenti karena tidak dicover BPJS tidak boleh lagi terjadi. Kuncinya adalah pembenahan jangan saling menyalahkan,\" katanya dalam segmen debat yang membahas tentang kesehatan di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019). Untuk pembenahan tersebut, tambah Sandi, negara tidak boleh pelit, jangan sampai antrean panjang terjadi dalam pelayanan kesehatan begitu juga obat harus selalu tersedia. Selain itu sistem rujukan juga harus diperbaiki agar masyarakat tidak menunggu berjam-jam untuk mendapat pelayanan dan tidak berbelit. Sandi juga berjanji menghadirkan kebijakan yang bisa mencegah dengan program promotif dan preventif yaitu 22 menit berolahraga setiap hari. Debat Cawapres 2019 ini mengusung tema “Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, serta Sosial dan Kebudayaan” yang akan dipandu oleh Alfito Deannova dan Putri Ayuningtyas sebagai moderator. Debat ketiga ini ditayangkan oleh Transmedia, mulai pukul 20.00 WIB melalui beberapa saluran siaran, seperti Trans TV, Trans 7, CNN Indonesia, CNBC Indonesia, Trans Vision, dan detikcom. Pada Debat Cawapres 2019 ini, KPU telah menunjuk sembilan panelis untuk merancang pertanyaan, yakni Prof. Dr. Samsul Rizal, M.Eng (Rektor Universitas Syiah Kuala), Prof. KH Yudian Wahyudi, M.A,. Ph.D (Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Prof. Dr. Chairil Effendi (Guru Besar Sastra Universitas Tanjungpura Pontianak), serta Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A (Rektor Universitas Hasanuddin Makassar). Berikutnya, ada Prof. Subhilhar, M.A. Ph.D (Guru Besar Universitas Sumatera Utara), Radhar Panca Dahana (Budayawan), Anis Hidayah (Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care), Prof. Dr. David S. Perdanakusuma, dr. Sp.BP-RE(K) (Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia), dan Prof. H. Yos Johan Utama (Rektor Universitas Diponegoro). (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: