Gandeng FKPSEIC, Bea Cukai Cirebon Cari Solusi Ekspor Impor,

Gandeng FKPSEIC, Bea Cukai Cirebon Cari Solusi Ekspor Impor,

CIREBON-Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai (KPPBC) Cirebon tengah fokus mencari solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi para pelaku usaha, khususnya di bidang ekspor impor. Hal itu dilakukan sebagai upaya memudahkan pelayanan demi mendorong pertumbuhan ekonomi. Kepala Kantor Bea dan Cukai Cirebon Agung Saptono mengungkapkan, langkah pertama dalam upaya mencari solusi tersebut adalah dengan menghimpun berbagai masukan dan keluhan yang dihadapi para pengusaha. Upaya tersebut dilakukan secara bersama para stakeholder terkait. “Kita berupaya untuk menangkap keluhan, kendala dan berbagai hal yang menjadi hambatan bagi perusahaan untuk kemudian secepatnya dicarikan solusi agar jalannya kegiatan perusahaan tidak terganggu dan dapat melaksanakan ekspor impor dengan lancar,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Apalagi, belum lama ini, pihaknya baru saja meresmikan rumah Forum Komunikasi Pengusaha/Start Up, Eksportir, Importir dan Cukai (FKPSEIC). Forum tersebut, lanjut Agung, merupakan wadah bagi para stakeholder untuk saling bertukar pikiran, menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang mungkin dihadapi para pengusaha. Baik yang telah eksis maupun start up ekspor impor dan pengusaha barang yang kena cukai.  “Agar kegiatan usaha dapat meningkat sehingga dapat kita dorong untuk melakukan atau meningkatkan ekspor,” imbuh Agung. Lebih lanjut, dijelaskan Agung, FKPSEIC sendiri sejatinya telah ada sejak lama, namun baru secara resmi memiliki basecamp di Kantor Bea Cukai Cirebon Jalan Wahidin Sudirohusodo Kota Cirebon pada 14 Maret lalu. Dijelaskan Agung, FKPSEIC merupakan pengembangan dari kegiatan customs visit kepada para stakeholder dari Kantor Bea dan Cukai Cirebon. \"Karena kami sebagai pelaksanaan fungsi DJBC yaitu Industrial Assistance dan Trade Facilitato,” jelasnya. Dalam FKPSEIC tersebut, lanjutnya, masuk sejumlah perwakilan, diantaranya asosiasi pengusaha, Kadin, unsur maritim, unsur bandar udara, Imigrasi, Karantina, maupun PT Pos Indonesia selaku perusahaan logistik. “Harapannya, koordinasi yang terjalin dengan baik akan menjadikan iklim investasi yang kondusif dan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi,” tandasnya. (day)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: