Puskesmas Bongas Sangat Kekurangan Ruang Rawat Inap
INDRAMAYU - Sejumlah pasien yang membutuhkan rawat inap di Puskesmas Bongas Kabupaten Indramayu tidak bisa terlayani dengan baik. Hal itu karena ruang perawatan yang ada tidak bisa menampung pasien. Bahkan, di antara pasien terpaksa harus dirawat di ruangan unit gawat darurat (UGD). Pantauan Radar Indramayu di lapangan, Puskesmas Bongas hanya memiliki dua ruangan rawat inap. Untuk satu ruangan tersedia lima bangsal. Sementara, pasien yang membutuhkan rawat inap jumlahnya banyak. Kendati demikian, tidak sedikit keluarga pasien menolak ketika dirujuk ke rumah sakit. Kepala Puskesmas Bongas, Rosyid M Nuh, membenarkan minimnya ruangan perawatan pasien di puskesmasnya. Diakui Rosyid, masalah tersebut sudah dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, termasuk pemerintah daerah. “Kami sudah mengusulkan agar ada penambahan ruangan perawatan pasien. Kami juga sudah membeli lahan di belakang puskesmas. Menurut informasi yang kita terima, penambahan ruang perawatan akan dibangun tahun 2020 nanti. Kalau harapan kami sih tahun ini,” ujarnya kepada Radar, Selasa (19/3). Sementara itu, Kepala Ruang Perawatan Puskesmas Bongas, Ahmad Sobarkah menambahkan, ruangan perawatan memang perlu ditambah. Mengingat, puskesmasnya sering kebanjiran pasien yang membutuhkan rawat inap. Tidak sedikit pasien yang terpaksa ditolak, karena tidak ada bangsal atau tempat rawat inap lagi. “Solusinya ya kita rujuk ke rumah sakit, itu pun jika pasien atau pihak keluarganya mau. Karena tidak sedikit pasien atau dari keluarganya menolak untuk dirujuk. Solusinya ya kita tawarkan dirawat di ruang UGD, dan mereka mau,” kata pria yang akrab dipanggil Asob ini. Asob mengungkapkan, rata-rata pasien yang dirawat di puskesmas menderita penyakit demam, mual-mual dan mencret. Kecuali pasien yang penyakitnya berat, pihak puskesmas langsung merujuknya ke rumah sakit. (kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: