Pemkot Cirebon Tak Punya Rencana untuk Selter

Pemkot Cirebon Tak Punya Rencana untuk Selter

CIREBON-Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tertib lalu lintas (KTL), diapresiasi masyarakat. Jl Dr Wahidin Sudirohusodo, Jl RA Kartini dan Jl Siliwangi jadi lebih tertib. Namun, efek sampingnya adalah terdepaknya PKL tanpa upaya pemberdayaan yang jelas. Kalangan mahasiswa mengapresiasi kinerja walikota dan wakil walikota dalam 100 hari kerja. Salah satunya, Royhan Haidar.  Tapi, ia juga menyayangkan penataan PKL yang belum menyentuh aspek pemberdayaan. \"Harusnya selter ini ditambah. Pemberdayaan konsepnya juga harus jelas. Saya khawatir, pedagang itu kembali ke jalan karena di selter sepi,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) ini meminta pemerintah memerhatikan lokasinya. Kemudian melakukan antisipasi, mengingat sebentar lagi Ramadan. Di momen ini, akan banyak pedagang kaki lima dadakan. Termasuk di lokasi KTL. Sementara Yogi Prasetya mengkritisi lokasi penataan PKL di Jalan Cipto. Selter Pujabon menurutnya kurang sentuhan. PKL selama ini mengandalkan konsumen dari pengendara yang lewat. Tetapi setelah ada selter, konsepnya berubah. Mereka harus bisa melahirkan kebutuhan, agar masyarakat mampir. “Kalau lihat Selter Pujabon itu agak ke dalam. Dari jalan kurang kelihatan. Orang susah datang,” katanya. Sehingga pemerintah perlu melakukan upaya ekstra agar selter ini dikunjungi masyarakat. Tanpa itu, ia khwatir Pujabon akan senasib dengan selter lain yang mulai ditinggal pedagang dan sepi pembeli. (myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: