Hati-hati! Cuaca Ekstrem Pancaroba
CIREBON-Hujan deras disertai angin kencang dalam beberapa hari terakhir, dipicu perubahan musim. Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Ahmad Faa Idzyin menjelaskan, pencaroba ini masih berlangsung sepanjang Maret. “Sebenarnya ini sudah masuk awal musim kemarau, karena curah hujan kurang dari 50 milimeter,” ujar Faiz, sapaan akrabnya kepada Radar Cirebon. Awal musim kemarau (AMK) ditetapkan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian kurang dari 50 milimeterdan diikuti dua dasarian berikutnya. AMK juga ditetapkan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu bulan, yakni kurang dari150 mm. Dasarian ini adalah rentang waktu 10 harian dalam satu bulan. Tanggal 1-10 (dasarian 1), 11-20 (dasarian 2) dan 21-30 (dasarian 3). Pancaroba atau musim peralihan dari satu musim ke musim yang lain, menurutnya, biasanya terjadi pada bulan Maret sampai April (yang merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau) dan pada bulan Oktober sampai Desember (peralihan dari musim hujan ke musim kemarau). \"Musim pancaroba ditandai dengan kelembaban tinggi, angin kencang, hujan yang datang secara tiba-tiba dalam waktu singkat, puting beliung, udara yang terasa panas, dan arah angin yang tidak teratur,\" ungkapnya. Faiz juga menyampaikan, datangnya musim kemarau berkaitan erat dengan peralihan angin baratan (Monsun Asia) menjadi angin timuran (Monsun Australia). Peralihan peredaran angin monsun itu akan dimulai dari wilayah Nusa Tenggara pada Maret 2019, lalu wilayah Bali dan Jawa pada April 2019, kemudian sebagian wilayah Kalimantan dan Sulawesi pada Mei 2019 dan akhirnya Monsun Australia sepenuhnya dominan di wilayah Indonesia pada bulan Juni hingga Agustus 2019. Mengingat El-Nino Lemah dan Indian Ocean Dipole (IOD) tidak akan banyak memengaruhi peralihan musim kali ini. Diperkirakan kondisi musim kemarau nanti diperkirakan akan lebih banyak dipengaruhi oleh kekuatan Monsun Australia dan gangguan cuaca berupa gelombang atmosfer tropis skala sub-musiman yaitu MJO (madden julian oscillation). Dibeberkannya, prakiraan awal musim kemarau untuk Wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon, terbagi dalam empat zona musim. Yakni Zona 79, 81 dan 92 merupakan dibawah normal dan Zona 96 adalah normal. Zona musim 79 meliputi wilayah Kecamatan Kaliwedi, Gegesik dan Kapetakan. Kemarau diperkirakan terjadi pada April Dasarian 2 sampai Mei. Dasarian 1. Zona musim 81 terjadi di Kecamatan Arjawinangun, Panguragan, Susukan, Ciwaringin, Klangenan, Cirebon Utara, Palimanan, Plumbon, Seri, Cirebon Barat, Sumber, Dukuhpuntang termasuk Kota Cirebon. Akan mengalami kemarau pada Mei Dasarian 1 sampai Mei Dasarian 3. Untuk Zona musim 92 meliputi Cirebon Selatan, Mundu, Beber, Asjap, Sedong, Pangenan, Lemah Abang, Susukan Lebak. Musim kemarau diperkirakan pada April Dasarian 2 sampai Mei Dasarian 1. Sedangkan zona musim 96 terjadi di Kecamatan Babakan, Karangembung, Pabedilan, Losari, Waled dan Ciledug. Terjadi musim kemarau pada April Dasarian 3 sampai Mei Dasarian 2. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: