Miliki Keterbatasan Fisik, Suherli Tetap Semangat

Miliki Keterbatasan Fisik, Suherli Tetap Semangat

MAJALENGKA - Meskipun memiliki fisik yang tidak sempurna, Suherli (40), warga RT 12 RW 06 Desa/Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka, tetap bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Ya, pria difabel dengan kaki kanan dan kiri yang cacat sejak lahir memilih bekerja di rumah dengan menjahit bola. Bahkan, Suherli pernah menjadi bos yang memiliki beberapa karyawan penjahit bola yang notabene para tetangganya. ”Tapi sejak warga menanam pohon jambu merah yang bisa dipanen seminggu dua kali dan penghasilannya lebih menjanjikan, kini profesi penjahit bola ditinggal,” tutur Suherli saat ditemui Radar Majalengka di kediamannya, Selasa (26/3). Suherli menceritakan, sudah menjadi penjahit bola bekerja sama dengan PT. Sinjaraga Santika Sport/Triple\'S Desa Liangjulang, Kecamatan Kadipaten, sejak tahun 1995. “Awalnya saya bekerja menjahit jaring, lalu diajak teman untuk menjahit bola dan saya merasa cocok hingga pernah membina banyak karyawan,” tuturnya. Dia menjelaskan, aktivitas menjahit bola dilakukan di rumahnya. Sedangkan bahan-bahan disediakan oleh pabrik. “Satu bola itu upahnya berkisar Rp 12 ribu hingga Rp 12,5 ribu, tergantung jenis bola dan setiap hari targetnya harus dapat lima buah ,” kata Suherli. Suherli menambahkan, jelang pemilu, banyak bola pesanan para caleg. Dalam waktu seminggu, bola yang harus disetor mencapai 5 karung. ”Kami bersyukur dengan adanya pabrik bola di Majalengka, karena meskipun fisik saya tidak normal tapi masih bisa bekerja demi untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ujarnya. Sementara Direktur Keuangan PT Sinjaraga Santika Sport/Triple’s, Dinar Tisnawati, mengaku salut dengan semangat dengan mitra kerjanya yang sangat gigih dan luar biasa. “Kami sangat salut kepada Suherli yang luar biasa dan ini patut diteladani,” ujar istri Jefry Romddony itu. (ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: