BBWS Mulai Revitalisasi Bendungan Cipancuh, Ingin Tingkatkan Daya Tampung Air
INDRAMAYU-Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, mulai melakukan revitalisasi terhadap Bendungan Cipancuh, Indramayu. Untuk tahun ini, BBWS Citarum membangun badan atau tanggul bendungan sebagai upaya untuk pengamanan atau antisipasi kebocoran sebelum dilakukan pengerukan nanti. Hal itu disampaikan Kepala BBWS Citarum Bob Arthur Lambogia, saat melakukan peninjauan pekerjaan proyek revitalisasi Bendungan Cipancuh, bersama Anggota Komisi V DPR RI Drs Yoseph Umarhadi MSi MA, belum lama ini. Bob mengatakan, perbaikan pada tanggul bendungan, dikarenakan dibeberapa titik daerah lokasi mengalami penurunan elevasi akibat tekanan air dan endapan lumpur. “Selain manfaat yang harus kita perhatikan, yaitu meningkatkan kapasitas tampungan air, juga keamanannya. Sebelum dilakukan pengerukan, terlebih dahulu kita memperbaiki tanggul atau badan jalan bendungan,” ujarnya. Menurutnya, pengamanan lebih penting agar tanggul tidak mengalami kebocoran dan jebol dan mengancam jiwa manusia. Dikarenakan bendungan Cipancuh menampung air dalam skala besar. Di samping itu, semenjak dibangun pada tahun 1927 oleh Pemerintahan Hindia Belanda, bendungan tersebut baru direvitalisasi di tahun 2019 ini. “Setelah melakukan penguatan pada tanggul, dilanjutnya dilakukan pengerukan,” tandasnya. Alat berat yang diterjunkan nanti, kata Bob, akan mengeruk dan mengangkat lumpur sekitar 350 ribu kubik. Pengerukan dilakukan agar Bendungan Cipancuh seluas 700 hektare itu nantinya bisa menampung air lebih banyak lagi. “Air yang tertampung pada bendungan ini untuk melayani atau memenuhi kebutuhan petani di Kecamatan Gantar dan Haurgeulis. Sesuai catatan awal, minimalnya ada sekitar 6.300 hektare areal persawahan di dua kecamatan tersebut yang pasokan airnya disuplai dari Bendungan Cipancuh,” terangnya. Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Yoseph Umarhadi mengatakan, revitalisasi pada Bendungan Cipancuh, biayanya selain dari APBN juga ada bantuan dari Bank Dunia. “Untuk pengerjaannya dilakukan secara bertahap, namun kontinyu disetiap tahun anggaran,” katanya. Menurut anggota dewan dari PDIP itu, revitalisasi tidak saja pada upaya peningakatan kapasitas air dan pengamanan, tapi juga modernisasi, yakni pintu-pintu pada Bendungan Cipancuh menggunakan komputerisasi. Menurutnya, upaya revitalisasi, merupakan wujud komitmen pemerintah dalam menyukseskan program ketahanan pangan. “Kabupaten Indramayu ini daerah lumbung padi di Jawa Barat atau salah penghasil pangan di Indonesia. Oleh karenanya pemerintah memberikan perhatian kepada Indramayu, dengan melakukan revitalisasi dan perbaikan terhadap infrastruktur penunjang pertanian, salah satunya Bendungan Cipancuh ini. Bahkan membangun infrastruktur baru,” ujar Yoseph yang kini maju kembali di Pileg 2019 di dapil VIII Jabar yang meliputi Cirebon dan Indramayu. (kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: