Populasi Ayam Bantuan Menyusut Drastis Dari 9.000 Ekor, Sisa 5.000 Ekor

Populasi Ayam Bantuan Menyusut Drastis Dari 9.000 Ekor, Sisa 5.000 Ekor

 CIREBON-Distribusi bantuan pakan untuk rumah tangga miskin (RTM) di Desa Gembongan, Kecamatan Babakan dinilai terlambat. Bantuan yang seharusnya datang pada Februari kemarin, malah baru turun dan didistrubusikan akhir April 2019. Hal inilah yang membuat pemeliharaan dan pengembangbiakan ternak unggas yang tujuannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dari sisi ekonomi, malah tidak berhasil dan cenderung tidak tepat sasaran. “Menurut saya program ini terlalu dipaksakan berjalan. Tidak pernah ada evaluasi untuk kondisi di lapangan sebenarnya,” ujar salah seorang warga, Purnasandi saat ditemui Radar Cirebon, (28/4). Parahnya lagi, kata Sandi, ada RTM yang sudah habis ayamnya akibat mati, malah masih tetap mendapatkan bantuan pakan. “Yang saya tidak mengerti apakah pengawasnya tidak memeriksa penerima per penerima. Ini ayam sudah habis, bantuan pakannya masih ada. Lalu untuk pakan apa? Ini kan jelas indikasi pengawasannya tidak jalan,” imbuhnya. Sementara itu, PPL Dinas Pertanian Desa Gembongan, Bambang mengklaim jika distribusi bantuan pakan tersebut sudah diselesaikan dan sudah disampaikan kepada yang berhak. Untuk teknis pembagiannya, Bambang menyebut jika setiap ekor ayam milik RTM yang hidup, diberikan pakan sebanyak dua kilogram. “Jadi, kalau yang sisa 20 ekor ya dapat 40 kilogram. Yang sisa 10 ya dapat 20 kilogram. Data yang kita gunakan adalah data bulan Februari saat pendataan beberapa waktu lalu,” seru Bambang. Saat ini, jumlah populasi ayam bantuan untuk RTM sekitar 5.000 ekor saja. Jauh berkurang dari saat program itu turun di akhir 2018 yang jumlahnya sekitar 9.000 ekor lebih, untuk sekitar 180 RTM. Namun diakui Bambang, data tersebut belum diverifikasi kembali karena keterbatasan personel. Namun hal tersebut sudah diatasi oleh kinerja gapoktan yang menajdi kepanjangan tangan pangawas. “Jumlahnya kan banyak. Tidak mungkin kita cek satu-satu. Kita dibantu gapoktan untuk mengecek kondisi di lapangan,” bebernya. AYAM MATI, TETAP DAPAT PAKAN Sementara itu, salah satu RTM penerima bantuan tersebut, Castim mengaku seluruh ayam bantuan yang ia pelihara mati dan tak bersisa lagi. Namun diakuinya, saat ini ia tetap mendapatkan bantuan pakan hampir satu karung. Pakan itu rencananya ia gunakan untuk pakan ternak ayam miliknya yang bukan berasal dari bantuan program pemerintah. “Ayam saya sudah habis, tak bersisa. Kandangnya pun sudah hancur. Kemarin saya dapat 50 ekor cuma cepat mati. Sekarang dapat bantuan pakan, lumayan buat pakan ayam yang lain,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: