Jamin Sapi dan Ayam Aman Konsumsi

Jamin Sapi dan Ayam Aman Konsumsi

CIREBON-Pemeriksaan daging di sejumlah pasar tradisional, rutin dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon. Sebulan sekali waktunya. Masyarakat tak perlu khawatir mengonsumsi. Sebab, semuanya layak konsumsi. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Dr Ir Ali Effendi MM melalui Kabid Kesehatan Hewan drh Encus Suswaningsih mengatakan, daging di wilayah Kabupaten Cirebon aman dari berbagai macam jenis campuran bahan kimia. Sebab, pihaknya rutin melakukan pemeriksaan, mulai dari daging unggas hingga daging sapi. Sampel tersebut dikirimkan ke laboratorium milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mengingat pemerintah daerah belum mempunyai laboratorium sendiri. \"Perbulan sample daging sapi, 19-23 sample. Begitupun daging ayam dari 70-77 sample di seluruh pasar milik pemda dan desa. Tujuannya, agar daging yang akan dikonsumsi masyarakat aman. Sebab, tidak ditemukan kandungan zat berbahaya maupun penyakit,” kata Ali kepada Radar Cirebon, (29/4). Selain mengambil sampel, kata Encus, pihaknya pun memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk dapat membedakan antara daging yang layak dikonsumsi dan tidak layak dikonsumsi. Seperti, dari cirinya, baunya dan tekstur dagingnya. \"Masyarakat kita sudah cerdas untuk memilah daging. Bahkan, sekarang pun para pedagang kebanyakan takut untuk berbuat curang. Karena kita rutin melakukan pemeriksaan,” terangnya. Dia mengaku, pemeriksaan masih di tingkat pasar tradisional, belum sampai menyisir ke mal atau supermarket. Kendati demikian, rata-rata mal atau supermarket justru sudah lebih tertib. “Alasan kenapa kami lebih menyasar pemeriksaan ke pasar tradisional, karena belum masuk dalam standar kelayakan,” tuturnya. Contohnya, kata Encus, pemotongan daging itu tidak semua dari rumah potong hewan. Tapi ada yang dari rumah potong mandiri atau milik pribadi. Sebenarnya, itu tidak boleh. Hanya saja, kemampuan rumah potong hewan kita belum memadai. “Tapi, ketika hasil dagingnya sama, tidak ada masalah. Sama unggas pun kita baru memiliki rumah potong unggas baru satu tempat. Makanya, kita rutin lakukan sampling itu. Agar masyarakat aman untuk mengonsumsi daging-dagingan,\" pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: