Giliran Pemilik Warung Tagih Utang Kontraktor

Giliran Pemilik Warung Tagih Utang Kontraktor

CIREBON-Setelah tukang las, kini warung yang menunggu kepastian pelunasan utang oleh kontraktor pelaksana pembangunan jembatan gantung di Desa Kempek, Kecamatan Gempol. Masih kurang Rp5 Juta, pemilik meminta jaminan. Dia adalah Sueni (43). Membuka usaha warung tidak jauh dari lokasi jembatan, masih di Blok Penangisan. Total utang pekerja kontraktor sebesar Rp9.750.000, dan baru dibayarkan Rp4,5 Juta, kemarin (29/4) siang. Pertemuan antara kontraktor dengan pihak yang masih berkepentingan soal pelunasan utang yang dijadwalkan Sabtu (27/4) kemarin, batal tanpa alasan jelas. Warga telah menunggu, namun kontraktor tidak kunjung hadir. Sueni mengaku ‘kapok’ atas kejadian tersebut. “Nggak tahu tanggung jawabnya bagaimana. Totalnya Rp9.750.000 dan baru dibayar Rp4,5 Juta tadi (kemarin, red). Janjinya minggu depan mau dilunasi. Tapi nggak tahu jaminannya apa. Nggak ada dan nggak mau ngasih jaminan,” pungkasnya. Sueni bercerita, masing-masing pekerja rata-rata memiliki utang lebih dari Rp500.000. Pada umumnya untuk rokok. Dirinya juga mencatat secara rinci besaran utang melalui nota di selembar kertas. “Sabtu kemarin katanya mau hadir dan dipertemukan dengan kontraktor. Kita yang dhutangi sudah datang, tetapi kontraktor dan pemerintah desa tidak ada yang hadir, sepi. Masa jembatan sudah diresmikan tapi warungnya belum diresmikan (pembayarannya, red),” sesalnya. Total Rp9.750.000, merupakan utang yang digabung dari dua warung. Yakni warung kopi milik Sueni dan warung nasi milik Arya. Sueni berharap, kontraktor dapat menepati janjinya untuk melunasi sisa hutang yang belum dibayarkan pada minggu pekan depan atau sesuai apa yang dijanjikan. Masih perihal serupa, sebelumnya juga disesalkan salah satu pemilik penyedia jasa dan sewa alat las, Sajam (38). Ia terang-terangan jelas merasa dirugikan. Bagaimana tidak, selain uang sewa belum dibayar, genset dan mesin las miliknya juga rusak. Akibat genset dan mesin lasnya rusak, usaha milik Sajam pun terhambat. Dirinya berharap, pelaksana proyek mempunyai niatan baik dan mementingkan apa yang menjadi keinginannya untuk segera memperbaiki peralatan yang dipinjam kontraktor. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: