Disdik Kekurangan Empat Ribu Guru SD

Disdik Kekurangan Empat Ribu Guru SD

CIREBON-Progres dalam pencapaian indeks pendidikan di Kabupaten Cirebon  harus meningkat. Sayangnya, Pemerintah Kabupaten Cirebon kekurangan empat ribu guru SD. Setiap tahun 200 guru SD pensiun. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Drs H Asdullah Anwar MM mengatakan, untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus diimbangi dengan Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk meningkatkan sarana dan prasana pendidikan. Selain itu, pengaturan regulasi terkait mekanisme penerimaan siswa baru yang terus dievaluasi. Karena perbaikan dari berbagai sisi harus terus menyeluruh. Di antaranya sistem zonasi dalam penerapan penerimaan siswa baru (PSB). \"Karena kalau sistem zonasi itu artinya siswa lulusan SD. Makanya, ketika penerimaan di SMP harus diatur. Sehingga tujuannya agar pendidikan bisa setara kualitasnya,\" ujar Asdullah kepada Radar Cirebon, kemarin (9/5). Dia menjelaskan, dalam memenuhi standar pendidikan nasional, tentunya penempuhan proses mulai dari standar pendidik dan kependidikan harus terpenuhi. Karena tantangan saat ini bagi dunia pendidikan secara nasional hampir sama. Yakni, kekurangan guru dan pemenuhan infrastruktur penunjang. \"Caranya, kita harus mengangkat guru honor. Di Kabupaten Cirebon  saja tiap tahun 200 guru yang pensiun. Saya hitung sudah 4.000 kekurangan guru SD sampai sekarang,\" katanya. Sehingga, sambung Asdullah, upaya yang harus dilakukan yakni mengangkat guru honor. Sebagai bentuk kepedulian pihak Disdik, yang melihat dari sisi pemberian honor bagi guru honorer hanya Rp200 sampai 300 ribu saja. \"Alhamdulilah mulai tahun 2017 kami salurkan insentif Rp100 ribu per bulan dan kami upayakan bisa mencapai 500 ribu karena jika diakumulasikan bisa mencapai hampir 40 miliar,\" katanya. Sementara itu, Penjabat Bupati Cirebon Dr Ir H Dicky Saromi MSc mengatakan, sejumlah upaya dalam mencapai target dalam memajukan pendidikan yakni dari segi penganggaran. Yang paling dasar adalah alokasi dana pendidikan yang sudah terealisasi 20 persen di APBD. Bahkan 63 persen dana pendidikan nasional juga turut mendukung. \"Dari segi anggaran ada dari pengganggaran Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang difokuskan untuk bidang pendidikan. Makanya, kami terus berusaha dalam hal tersebut,\" imbuhnya. Dia menambahkan, kesejahteraan guru dari waktu ke waktu harus terus  ditingkatkan. Contohnya, memberikan penghargaan bagi guru honorer yang diberikan. Sehingga, peran guru baik PNS ataupun honorer diharapkan  tidak dilihat dari statusnya saja. “Tetapi peran mereka masing-masing bisa disamakan dari segi penerimaan penghasilan,\" pungkasnya. (sam)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: