Evakuasi Dua Korban Longsor Belum Berhasil

Evakuasi Dua  Korban Longsor  Belum Berhasil

MAJALENGKA - Longsor hebat menimpa areal persawahan Blok Pojok Dusun Gorolong, Desa Sindangpala, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, sekitar pukul 09.30 WIB kemarin. Dua warga yang sedang berada di lokasi, Ending bin Isoh (80) dan Enik binti Rumsah (60) tertimbun longsoran. Hingga kini jasad kedua warga itu belum ditemukan. Saksi mata bernama H Momon membeberkan, saat longsor terjadi, dirinya yang berada di lokasi menyaksikan langsung tanah tebing setinggi 7 meteran longsor disertai dengan suara ledakan keras. Selain menyeret sejumlah pepohonan dan rumpun bambu serta menimbun sekitar lima hektare areal persawahan, juga telah menyebabkan dua orang warga tertimbun. “Saya sudah mencoba untuk memperingatkan mereka agar segera lari untuk menghindari ancaman longsoran tanah, namun peringatan saya tidak berhasil, karena keduanya keburu tertimbun longsoran tanah,” ungkapnya kepada Radar kemarin. Karena dihantui perasaan tidak karuan, akhirnya H Momon bergegas pulang menuju permukiman warga untuk meminta bantuan. Setelah menceritakan kejadian tersebut, warga langsung berlarian menuju lokasi kejadian longsor. Tak lama kemudian pihak pemerintah Kecamatan Banjaran berdatangan menuju lokasi. Sementara pada kesempatan yang sama, Camat Banjaran Durahman SAg MM didampingi jajaran Muspika Banjaran dan Kepala Desa Sindangpala, mengatakan, pihaknya belum berani mengambil keputusan untuk melakukan upaya pencarian terhadap para korban yang tertimbun longsoran tanah. Sebab jika dipaksakan, dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan yang mengancam keselamatan tim evakuasi. Pihaknya sepakat menunggu kondisi sudah benar-benar aman. “Kami merasa bersyukur karena kejadian longsor ini bisa ditinjau langsung oleh Pak Wabup Majalengka bersama jajaran pejabat TNI dan Polri Majalengka, sehingga gampang koordinasinya,” papar Durahman. Sementara Wakil Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd mengatakan, pihaknya menunda pencarian kepada para korban karena melihat di sekitar lokasi tanah tebing setinggi 7 meteran tersebut masih terjadi pergerakan tanah dan adanya rembesan air dari atas tebing. “Untuk melakukan pencarian terhadap para korban, kita lihat dulu kondisi di lapangan. Jika sudah aman, maka tim akan kita terjunkan,” ujarnya didampingi Waka Polres Majalengka Kompol A Ramses Sianipar SIK, Kepala Dinsosnakertrans Drs H Eman Suherman MM dan jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka. Meski tim yang dipimpin langsung Dandim 0617 Majalengka Letkol Inf Togu Parmonangan dibantu anggota Koramil Talaga, anggota Polres Majalengka,  anggota Tagana Majalengka, tim relawan dan masyarakat desa setempat telah berupaya maksimal menyisir sekitar lokasi longsor, namun karena terkendala kondisi alam dan tebalnya longsoran tanah, menyebabkan upaya pencarian yang dilakukan tim sejak pukul 11.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB itu belum membuahkan hasil. Upaya pencarian pun tidak bisa dilakukan menggunakan alat berat, mengingat lokasi longsor berada di areal persawahan. “Pencarian harus menggunakan alat manual, sebab akses jalan menuju lokasi sangat sulit dilalui. Oleh karena itu, dengan sangat terpaksa pencarian untuk sementara waktu dihentikan dan akan dilanjutkan esok hari (hari ini, red). Kami dari Pemkab Majalengka telah memerintahkan dinas terkait dan tim tagana dan relawan untuk membangun posko di sekitar lokasi. Mudah-mudahan upaya pencarian terhadap para korban bisa membuahkan hasil,” harapnya. Terpisah, Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menghimbau masyarakat untuk waspada, karena perubahan watak hujan mengakibatkan meningkatnya degradasi lingkungan dan tingginya kerentanan masyarakat menyebabkan risiko bencana longsor makin tinggi. “Kami berharap warga tetap waspada,” imbaunya. (har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: