Produksi Parsel Musiman Mulai Banjir Order

Produksi Parsel Musiman Mulai Banjir Order

CIREBON-Rumah produksi parsel yang terbuat dari rotan milik Maman (28), warga Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, mulai disibukkan orderan. Permintaan yang meningkat menjelang Lebaran, membuatnya kerja siang dan malam. Produksi parsel bisa dibilang hanya musiman. Karena lonjakan permintaan hanya terjadi menjelang hingga saat bulan Ramadan. Sementara untuk hari besar seperti tahun baru atau Idul Adha, tidak sebanyak saat menyambut Idul Fitri. Itu dikarenakan, mayoritas dari mereka lebih memilih menyiapkan parsel Lebaran saat bulan Ramadan. Banyaknya pesanan, mayoritas didominasi dari perusahaan-perusahaan rotan yang berada di Desa Tegalwangi dan sekitarnya. Perusahaan itu menjadikan parsel sebagai Tunjangan Hari Raya (THR) karyawan, di luar besaran uang yang diberikan. Harganya variatif. Tergantung besarnya ukuran dan tingkat kerumitan motif yang dikerjakan. Mulai dari Rp4.000 hingga Rp15.000 sampai Rp20.000. Maman menuturkan, rotan yang digunakan untuk membuat parsel pada umumnya rotan Jawit atau Kubu. Keduanya ia dapatkan dari rumah-rumah produksi di sekitarnya. Ada juga berbagai macam jenis parsel yang dibuat. Mulai dari ukuran terkecil, kecil, besar, hingga paling besar yang biasa digunakan untuk seserahan atau lamaran calon pengantin. Adapun jenis parsel yang dibuatnya antara lain parsel perahu, gunung, merak, atau parsel bunga. Masih banyak jenis lainnya di luar yang telah disebutkan. Paling besar ukurannya 40 hingga 50 sentimeter. \"Di sini sibuknya justru malam, habis salat terawih sampai jam 4 atau 5 pagi. Ada sekitar 8 sampai 9 orang yang kerja dengan bermacam tugas. Seperti memotong rotan, mengikat hingga membuat motif,\" ujarnya kepada Radar Cirebon, (19/5). Selain wilayah III Cirebon, pemesan ada juga yang berasal dari kota lain. Seperti Jakarta, Bandung, hingga Sukabumi. Parsel yang telah dibuat di agen atau rumah produksi Maman, akan diisi dengan aneka macam jenis. Seperti buah-buahan, kaleng minuman, biskuit, sarung hingga make up, tergantung keinginan dan kebutuhan masing-masing konsumen. Salah seorang pekerja Sa\'adah (47) menuturkan, dalam sehari produksinya tidak menentu. Masing-masing parsel juga membutuhkan waktu yang berbeda dalam pengerjaannya. Semakin besar, tentu semakin panjang waktu yang dibutuhkan. Rumah produksi parsel yang telah berjalan, sudah berlangsung puluhan tahun. Peminatnya terbilang tidak pernah surut. \"Sehari nggak menentu menghasilkan berapa buah parsel. Yang jelas puluhan. Karena parsel yang ukuran besar kan lebih lama. Di sini produksinya ya musiman. Biasanya 1 atau 2 bulan sebelum puasa sudah ada pesanan,\" katanya. (ade)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: