Lestarikan Warisan Syekh Dinurja, Warga Bersihkan Alquran Berusia Ratusan Tahun di Hari Ke-29 Ramadan

CIREBON-Ada tradisi terun temurun yang terus dijalankan masyarakat dan sesepuh Desa Sitiwinangun Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon. Yakni, membersihkan mushaf Alquran berusia lebih dari 400 tahun peninggalan leluhur di hari ke 29 Ramadan. Kepala Desa Sitiwinangun Ratija Brata Manggala menuturkan, Alquran yang sedang dibersihkan merupakan salah satu pusaka yang ditinggalkan oleh pendiri Desa Sitiwinangun, Syekh Dinurja. Selain Alquran, kata Ratija, banyaknya pusaka lain yang diwariskan Syekh Dinurja. “Jadi beliau (Syekh Dinurja, red), selain meninggalkan Alquran berupa pusaka yang sangat berharga, juga ada pusaka lain seperti masjid, kemudian gerabah, dan juga ada senjata kujang dan lain sebagainya. Tradisi membersihkan Alquran ini memang sudah berjalan ratusan tahun,” katanya kepada Radar Cirebon, (2/6). Ratija menjelaskan, tradisi yang dilakukan sekaligus sebagai simbol bahwa manusia harus menjunjung tinggil Alquran sebagai pedoman hidup dan senantiasa membersihkan jiwa dengan memegang teguh nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. “Kemudian, Alquran ini kita pelihara sampai sekarang berkat karomah dari Syekh Dinurja walaupun usianya sudah 400 tahun lebih, Alquran ini masih terpelihara dan terawat dengan baik,” ungkapnya. Lebih lanjut, dikatakan Ratija, masyarakat pada umumnya hanya dapat melihat secara langsung pusaka Alquran hanya 2 kali dalam 1 tahun. “Pertama 12 Rabiul Awal dan kedua pada malam 29 Ramadan. Alquran ini berasal dari Timur Tengah dan kulit sampulnya terbuat dari kulit hewan unta. Ritual pembersihan dilakukan dengan mengelap Alquran menggunakan kain kering,” ungkapnya. Menurutnya, dipilihnya tanggal ganjil saat Ramadan, karena masuk kedalam malam lailatul qadar, tanggal dimana Alquran diturunkan. “Jadi, kita mengambil momentum itu untuk ritual membersihkan Alquran,” pungkasnya. (ade)

Sumber: