El Nino Lemah, Suhu Udara di Ciayumajakuning dan Sumedang Lebih Panas

El Nino Lemah, Suhu Udara di Ciayumajakuning dan Sumedang Lebih Panas

CIREBON-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi bahwa awal musim kemarau di Indonesia akan dimulai pada bulan April 2019. Jadi pada Bulan Juni ini sudah masuk pertengahan musim kemarau. Demikian disampaikan Forecaster BMKG Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Idzyin. Termasuk juga wilayah Ciayumajakuning dan Sumedang, musim kemarau ditandai rendahnya curah hujan dan suhu udara yang cukup panas. Datangnya musim kemarau berkaitan erat dengan peralihan angin baratan (Monsun Asia) menjadi angin timuran (Monsun Australia). Tekanan udara di wilayah Indonesia pada umumnya berkisar antara 1008 - 1012 hPa. Sementara pantauan El-Nino di Samudra Pasifik Ekuator berkategori lemah dan kondisi netral. Untuk diketahui, El Nino merupakan siklus alami bumi yang berkaitan dengan kenaikan suhu permukaan laut melebihi nilai rata-rata Samudra Pasifik sekitar ekuator. “Ini biasanya menyertai hawa panas yang kita rasakan,\" kata Faiz –sapaan akrab Ahmad Faa Idzyin- kepada Radar Cirebon. El Nino kategori lemah ini ditandai oleh kondisi lebih panasnya suhu muka laut di wilayah Pasifik ekuator bagian tengah. Berada pada kisaran 0.5 - 1 derajat celcius di atas normalnya sejak Oktober 2018. Diikuti oleh melemahnya Sirkulasi Walker (Angin Pasat Samudera Pasifik Tropis) dari kondisi normalnya. Kondisi ini diprediksi bertahan hingga Juni-Juli dan berpeluang melemah hanya 50 persen setelah pertengahan tahun. Aktifnya El-Nino lemah ini diperkirakan tidak akan berdampak signifikan terhadap Sirkulasi Monsun. Kajian historis pengaruh El Nino lemah terhadap curah hujan, menunjukkan dampak yang tidak nyata terhadap sebaran curah hujan di Indonesia. Kembali ke wilayah Cirebon, prediksi cuaca beberapa hari ke depan, pagi hari cerah, siang, malam hingga dini hari cerah berawan. Suhu berkisar antara 23-35 derajat Celsius. Kecepatan angin 30 km/jam arah tenggara dengan kelembaban 50-85 persen. Faiz mengimbau, bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan agar banyak mengonsumsi air mineral untuk mencegah dehidrasi. Kemudian mewaspadai bahaya kebakaran baik di pemukiman maupun lahan, karena musim kemarau benda-benda menjadi mudah terbakar. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: