Lima Kecamatan di Indramayu Terancam Gagal Panen

Lima Kecamatan di Indramayu Terancam Gagal Panen

JEBOLNYA tanggul BKH 4 Saluran Sekunder (SS) Kandanghaur, mengakibatkan areal persawahan di lima kecamatan, yakni Anjatan, Bongas, Kandanghaur, Gabus Wetan dan Kroya tidak dapat teraliri air. Bahkan, di lima kecamatan tersebut terancam gagal panen. Tanggul BKH 4 yang berlokasi di Desa Wanguk, Kecamatan Anjatan, jebol pada Sabtu (8/6) pagi kemarin. Akibat jebolnya tanggul itu, pihak Perum Jasa Tirta II Seksi Pengairan Patrol, terpaksa menutup pintu air utama Salamdarma yang menuju Saluran Sekunder (SS) Kandanghaur. Baca: Pasokan Air Bersih di Kandanghaur Lumpuh Kepala Seksi Pengairan Patrol, Budi Sukardi mengatakan, jebolnya tanggul di BKH 4 tersebut, berdampak terhadap suplai air di lima kecamatan, yakni Kandanghaur, Gabus Wetan, Kroya dan sebagian Kecamatan Anjatan dan Bongas. Saat ini, pihaknya bersama BBWS Citarum tengah melakukan perbaikan darurat pada tanggul jebol tersebut. “Air yang digelontorkan dari SS Kandanghaur ini melayani atau mengaliri areal persawahan seluas 9.263 hektare yang terdapat di lima kecamatan tersebut. Kini kita lagi upaya melakukan perbaikan sementara, karena bersifat darurat,” ujarnya saat ditemui di lokasi tanggul jebol, Senin (10/6). Untuk perbaikan, lanjut Budi, difokuskan di udik, yakni bangunan 3 dengan membuatkan kisdam agar air bisa mengalir. Selain itu, membuatkan bronjong pada lantai agar lebih kuat. Perbaikan tersebut merupakan penanaganan darurat dan bersifat sementara. “Untuk sementara agar areal persawahan teraliri, kita membuat dua sipon. Termasuk untuk PDAM. Kapasitas air yang dialirkan dari dua sipon itu bisa mencapai 3 liter perdetik. Hari ini (kemarin, red) kita full kerjakan,\" ungkapnya. Sementara itu, Camat Kandanghaur Iim Nurohim mengatakan, di wilayah Kecamatan Kandanghaur areal persawahan yang pasokan airnya disuplai dari SS Kandanghaur, saat ini luasnya sekitar 1.000 hektare. Persawahan tersebut kini telah tertanami padi dengan usia tanaman 1,5 hingga 2 bulan. “Usia tanaman padi tersebut jelas sangat membutuhkan air. Sementara air yang didapat disuplai dari SS Kandanghaur ini. Oleh karenanya ini harus segera diantisipasi. Perbaikan darurat ini diharapakan bisa selesai secepatnya,” ujarnya, saat meninjau tanggul jebol itu. Senada disampaikan Camat Anjatan Opik Hidayat. Opik berharap, SS Kandanghaur bisa normal kembali agar tanaman padi di wilayahnya teselamatkan. “Untuk Kecamatan Anjatan, areal persawahan yang airnya disuplai dari SS Kandanghaur hanya Desa Wanguk. Di desa tersebut terdapat 400 hektare,” timpalnya. (kom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: