Arus Mudik-Balik, Korban Kecelakan Naik 400 Persen

CIREBON–Secara nasional, jumlah kecelakaan pemudik mengalami penurunan hingga 50 persen. Ini tidak lepas dari menurunnya penggunaan kendaraan roda dua dan rekayasa lalu lintas di jalan told an nontol. Namun, di lingkup lokal justru tercatat kenaikan signifikan. Berdasarkan data dari Posko Palang merah Indonesia (PMI) Kota Cirebon, tercatat ada 52 korban kecelakaan selama arus mudik dan balik lebaran.  Data tersebut diambil mulai dari H-6 hingga H+6 Lebaran. Meski demikian, seluruh korban tercatat hanya mengalami luka ringan. “Waktu arus mudik 40 orang. Nah arus balik 12 orang. Kalau secara angka, ini meningkat,” ungkap Kepala Markas PMI Kota Cirebon Atikah. Menurut Atikah, angka tersebut meningkat 400 persen dibandingkan pada musim arus mudik dan balik lebaran tahun 2018 lalu. Korban kecelakaan yang tercatat hanya sebanyak 13 orang saja. Kebanyakan korban adalah pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua. Dari analisa PMI, faktor kecelakaan pemudik didominasi kelelahan, ngantuk yang kemudian menyebabkan senggolan dengan kendaraan lain. Pengendara lokal juga kerap menjadi korban, khususnya pengemudi kendaraan roda dua. PMI sendiri mendirikan 4 posko mudik di sejumlah titik. Seperti di Markas PMI, di Depan Kantor Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP), Terminal Harjamukti dan juga di depan SDN Karanganom simpang Pegambiran. Di Posko tersebut, para relawan PMI selalu bersiaga 24 jam untuk memberikan layanan kesehatan. Mulai dari layanan pertolongan pertama hingga layanan ambulan dan kesehatan. Meningkatnya jumlah korban kecelakaan di jalur arteri pantura, sedikit banyak juga disebabkan oleh pemberlakukan sistem one way di Tol Trans jawa. Akibat pemberlakuan satu arah, volume kendaraan di kedua lajur jalur arteri meningkat signifikan. “Sistem one way ini juga sedikit berpengaruh terhadap meningkatnya volume kendaraan di jalur pantura. Tetapi faktor utamanya sih tetap kelalain pengendaranya itu sendiri,” pungkasnya. (awr)

Sumber: