PDAM Janji Perbaiki Dua Bendungan Jebol
PERFORMA PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon dalam pelayanan masyarakat jauh dari memuaskan. Terlebih, dalam beberapa hari, ratusan pelanggan di wilayah utara Kabupaten Cirebon terus-terusan mendapat air PDAM yang tidak layak konsumsi. Kejadian ini sampai kemarin (14/6). Air PDAM yang mengalir ke rumah warga rasanya asin pekat. Untuk digunakan mandi pun, kulit masih kering dan lengket, serasa belum mandi. Yang paling ekstrem, saat mandi, sabun yang digunakan tidak bisa mengeluarkan busa. Tidak hanya saat menggunakan sabun. Sampo pun tidak bisa keluar busa. “Ini bisa dilihat sendiri, sampo dan sabun tidak bisa keluar busa. Sebagai pelanggan jelas kecewa. Terlebih, tidak ada info atau sosialisasi dari PDAM terkait kondisi ini. Kita terpaksa beli air lagi buat minum. Biasanya air galon,” ujar Fakirwan, salah satu pelanggan PDAM yang juga warga Kecamatan Gunungjati saat ditemui Radar Cirebon, (14/6). Pria yang akrab disapa Iwan tersebut menyebut, seharusnya pelanggan diberi edukasi dan informasi agar memaklumi kondisi dan masalah yang tengah dialami PDAM. Bahkan, lebih dari itu. Pelanggan diberi kompensasi dan dispensasi dari PDAM terkait kerugian pelanggan membayar air yang asin. “(Air) Yang dikirim ke rumah-rumah itu kan rasanya asin. Harusnya tidak dikenakan biaya. Buat apa pula kita harus bayar kalau memang airnya tidak bisa digunakan. Harus fair dong PDAM-nya!” imbuhnya. Yang tak kalah pentingnya menurut Fakirwan, para pengguna air PDAM juga ingin mengetahui air yang didistribusikan oleh PDAM tersebut layak konsumsi atau tidak. Pihaknya khawatir jika dipaksakan mengonsumsi air tersebut aka nada efek dan dampak negative yang bakal dirasakan pelanggan. “Kita ingin tahu sebagai pelanggan. Itu airnya layak atau tidak. Bisa dikonsumsi atau tidak. Misalkan tidak layak, kenapa didistribusikan? Atau misalkan layak, bagaimana cara pengolahannya? Ini penting agar masyarakat, terutama pelanggan, bisa tenang dengan persoalan ini,” jelasnya. Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon, Suharyadi SE menyebut, penyebab air asin adalah karena jebolnya Bendungan Karet Jamblang di Sungai Bondet. “Menurut keterangan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWSCC), perbaikan Bendungan Karet ini akan dilakukan minggu depan. Bukan perbaikan darurat, melainkan perbaikan permanen. Saya sudah komunikasi langsung dengan BBWSCC dan turun ke lokasi langsung kemarin,” bebernya. Diakuinya, pihak PDAM sudah melakukan upaya-upaya. Di antaranya, dengan membangun bendungan darurat dan penambalan-penambalan. Namun itu tidak berhasil. “Mudah-mudahan tidak ada kendala. Yang dilakukan perbaikan permanen ada dua titik. Yaitu Bendung Karet Tawangsari Losari dan Bendungan Karet Jamblang. Pelaksanaannya direncanakan minggu depan,” paparnya. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: