Perbaikan Dua Bendungan Tinggal Pelaksanaan

Perbaikan Dua Bendungan Tinggal Pelaksanaan

CIREBON–Direktur PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon, Suharyadi SE mengakui, air bersih yang dikirimkan dari reservoir PDAM di Desa Babadan, Kecamatan Gunungjati tidak layak konsumsi. Hal tersebut dikatakan Suharyadi saat dihubungi kemarin (16/6). Menurutnya, kondisi tersebut terjadi karena air baku yang sudah melalui proses pengolahan setelah diambil dari Sungai Bondet, sudah terkontaminasi air laut. “Ya begitu (tidak layak konsumsi, red) karena sudah terkontaminasi air laut yang pasang. Itu untuk air yang dipasok dari reservoir di Babadan,” ujarnya. \"\" Saat ini pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCC) selaku pihak yang berwenang untuk menangani kerusakan pada Bendungan Karet Jamblang. Bahkan, menurutnya, survei sudah dilakukan untuk memastikan dilakukannya penggantian bendungan untuk water treatment plant (WTP) Babadan dan Tawangsari, Losari. “Sudah intens komunikasi yang kita bangun dengan BBWS. Kita sudah survei bersama ke lokasi untuk memastikan penggantian Bendungan Karet yang rusak. Insya Allah, berdasarkan informasi, dalam waktu dekat akan dilakukan perbaikan permanen,” imbuhnya. Dari penelusuran Radar Cirebon, perbaikan permanen untuk dua titik Bendungan Karet yang mengalami kerusakan dianggarkan cukup besar oleh Kementerian PUPR. Untuk dua titik tersebut total pemerintah pusat menganggarkan sekitar Rp57 miliar. Untuk titik Bendung Tawangsari, dari pagu anggaran sebesar Rp22,9 miliar. Lelang yang diikuti lebih dari 100 kontraktor tersebut akhirnya dimenangkan oleh PT Mitra Wardhana dari Semarang dengan penawaran sebesar Rp20,2 miliar. Sementara untuk Bendungan Jamblang, perbaikan permanen akan dilakukan oleh PT Tirsa Artha Mandiri yang merupakan kontraktor dari Makassar dengan penawaran Rp37,4 miliar dari pagu anggaran Rp40,6 miliar. Sementara itu, hingga Minggu (16/6), air yang dikirimkan oleh PDAM Kabupaten Cirebon ke rumah warga masih belum terlihat perubahan. Fakirwan, salah satu pelanggan PDAM menyebut, air yang diterimanya masih terasa asin dan belum bisa untuk dikonsumsi. “Masih asin, masih seperti kemarin, belum ada perbaikan,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: