Meski Dilarang, Boeing Tetap Jual 200 Pesawat

Meski Dilarang, Boeing Tetap Jual 200 Pesawat

SAN FRANSISCO - Boeing telah menandatangani surat perjanjian dengan grup maskapai penerbangan International Airlines Group (IAG) untuk menjual 200 pesawat 737 Max, Selasa (18/6). Padahal, Boeing 737 MAX saat ini masih berstatus dikandangkan. Belum dapat terbang di seluruh bandara akibat tragedi nahas Ethiopian Airlines ET302 dan Lion Air JT610, pada Maret 2019 dan akhir tahun lalu. Namun, pabrikan pesawat terkemuka AS mengumumkan penandatanganan dokumen dengan IAG, pemilik British Airways, di Paris Air Show. Pembelian juga akan mencakup jet 737 Max 10 yang lebih besar. Pesanan tersebut merupakan pesanan pertama, sejak model jet itu dilarang terbang secara global pada Maret. Hingga saat ini, jenis pesawat itu saat ini tengah berada dalam proses penyelidikan karena perangkat lunaknya bermasalah. Kesepakatan baru itu dipandang sebagai dorongan dan upaya Boeing untuk meraih kembali kepercayaan pelanggan di jet 737 Max. Dua pesawat 737 Max 8 jatuh dalam dua insiden mematikan terpisah di Indonesia dan Ethiopia masing-masing pada Oktober dan Maret. Pesawat akan dikirim antara 2023 dan 2027 ke maskapai penerbangan yang dimiliki oleh perusahaan induk dari British Airways tersebut. \"Kami memiliki kepercayaan pada Boeing dan berharap pesawat akan berhasil kembali ke layanan dalam beberapa bulan mendatang setelah mendapat persetujuan dari regulator,\" kata Kepala Eksekutif IAG Willie Walsh, dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (19/6). Sementara itu, CEO Boeing Dennis Muilenburg di Twitter mengucapkan, terima kasih kepada International Airlines Group atas kepercayaan dan kepercayaannya pada 737 Max dan orang-orang Boeing. \"Bangga dengan pekerjaan yang dilakukan tim kami untuk mengembalikan 737 Max dengan aman untuk melayani dan berterima kasih atas kemitraan kami dengan IAG,\" cuitnya. Dengan pesanan 737 Max, Boeing mengatakan IAG akan menerbangkan kombinasi 737 Max 8 yang dapat menampung hingga 178 penumpang dalam konfigurasi dua kelas dan jet 737 Max 10 yang berkapasitas 230 kursi. IAG sekarang mengoperasikan hampir secara eksklusif armada pesawat keluarga Airbus A320 untuk jet satu lorongnya. Kedua perusahaan tidak mengungkapkan harga pesanan 200 jet. Kelompok IAG menyelesaikan pesanan utama untuk jet 777X Boeing jarak jauh awal tahun ini, guna melengkapi armada 777-an generasi saat ini dan 787 Dreamliner baru. IAG adalah salah satu grup maskapai penerbangan terbesar di dunia dengan 582 pesawat terbang ke 268 tujuan di seluruh dunia, membawa 113 juta penumpang pada 2018. (der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: