SMK PUI Gegesik Tak Kekurangan Siswa

SMK PUI Gegesik Tak Kekurangan Siswa

CIREBON - Sekolah negeri tidak selalu menjadi pilihan utama pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Buktinya, banyak siswa yang menentukan pilihan utama PPDB di SMK PUI Gegesik yang berlokasi di Desa Gegesik Lor, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon. Hingga siang kemarin, jumlah siswa yang mendaftar di SMK PUI Gegesik mencapai 261 orang dari kuota pendaftar 288 siswa. Memenuhi kuota, tentu bukan menjadi sesuatu yang mustahil. Mengingat, pendaftaran di sekolah tersebut, masih akan berlangsung hingga pertengahan Juli mendatang. Kepala SMK PUI Gegesik melalui Ketua PPDB, Irwan Triswandi SPd menjelaskan, SMK PUI Gegesik mempunyai target 8 rombongan belajar (rombel) dengan masing-masing rombel diisi 36 siswa. Dia memprediksi, sekolahnya akan memenuhi kuota sesuai target. “Target 8 rombel tetapi kemungkinan melebihi itu. Mengingat, waktu pendaftaran sendiri masih akan berlangsung beberapa minggu ke depan. Kalau seperti itu, kita akan menambah jadi 9 rombel. Alhamdulillah, PPDB di sini tidak kekurangan siswa dan SMK PUI Gegesik banyak dijadikan pilihan utama mereka dibanding SMA/SMK negeri lain,” ujar Irwan kepada Radar Cirebon, kemarin (25/6). Pihaknya optimis, mengingat pengumuman seleksi PPDB sekolah negeri dijadwalkan hingga 29 Juni mendatang. Artinya, siswa yang tidak diterima sekolah negeri, sangat dimungkinkan memilih SMA/K swasta sebagai alternatif kelanjutan jenjang pendidikan mereka. “Untuk meyakinkan orang tua dan calon siswa mendaftar di SMK PUI, tentu kita selalu mengupayakan segala yang terbaik. Seperti meningkatkan kedisiplinan, memperbanyak ekstrakurikuler, mengikuti lomba tingkat daerah hingga nasional, bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan, dan semacamnya,” bebernya. Terdapat lima kompetensi keahlian di SMK PUI Gegesik. Yakni teknik dan bisnis sepeda motor, multimedia, teknik elektronika audio video, teknik mesin pengelasan, dan teknik tata kelola logistik. “Kita promosi sekolah mulai dari membagikan brosur, memasang spanduk, hingga melalui dunia digital atau internet. Alhamdulillah, kurun waktu tiga tahun ke belakang, kita tidak kekurangan siswa,” katanya. Sementara, Ketua Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK PUI, Wasnadi ST menjelaskan, sebelum melaksanakan ujian nasional (UN), sudah menjadi tradisi sebanyak 35 persen siswa di sekolahnya, telah diterima di perusahaan nasional dan multinasional. “Malah di SMK PUI ini jadi induknya BKK. Sekolah-sekolah lain pada ke sini kalau mencari lowongan kerja. Karena kita sebelum UN, sekitar 35 persen siswa sudah diterima di perusahaan dan sudah dinyatakan lulus medical check up. Lulusan sini 70 persen ada yang bekerja atau jadi pengusaha,” katanya. (ade)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: