Emas Pertama SEA Games 2019 bagi Zohri Bisa Musnah, Ini Sebabnya

Emas Pertama SEA Games 2019 bagi Zohri Bisa Musnah, Ini Sebabnya

JAKARTA – Mimpi Lalu Muhammad Zohri untuk merebut emas pertamanya di SEA Games 2019 Filipina, terancam musnah. Ketua Umum PB PASI Bob Hasan sedang berpikir untuk merombak skuad yang bakal diberangkatkan ke pesta olahraga Asia Tenggara tersebut. Nama Zohri menjadi salah satu kandidat yang dipertimbangkan untuk dicoret. Ada dua alasan mengapa sprinter terbaik Indonesia saat ini hendak diparkir. Soal kans, tentu dia sangat berpeluang meraih emas. Catatan waktunya saat ini terbaik di Asia Tenggara. Namun, justru karena itulah, Zohri dieman-eman. Apalagi, ada alasan kedua. Dia baru pulih dari cedera lutut. Zohri, kata Bob, lebih baik difokuskan ke persiapan Olimpiade Tokyo 2020 saja. Sedangkan di Filipina nanti, PB PASI berencana mengirim pelari muda. \'\'Makanya kami ingin membentuk tim junior sebanyak-banyaknya. Yang penting (Zohri) punya pelapis,\'\' kata Bob. \'\'Kalau seperti sekarang susah. Saat Zohri sakit belum ada gantinya,\'\' lanjut dia. Pelari yang besok (1/7) berulang tahun ke-19 itu memang baru kembali ke lintasan setelah istirahat panjang. Dia mengalami cedera lutut kiri saat mengikuti Seiko Golden Grand Prix di Osaka, Jepang, 19 Mei lalu. Saat itu, dia membuat publik tercengang. Zohri mampu menembus limit Olimpiade 2020 dengan catatan waktu 10,03 detik. Dia hanya terpaut 0,03 detik di belakang Justin Gatlin, peraih emas 100 meter Olimpiade 2004. Zohri sendiri menempati urutan ketiga, setelah Yoshinide Kiryu (Jepang) yang membukukan waktu 10,01 detik. Hasil tersebut sekaligus memperbarui rekor nasional yang baru saja diukirnya di Kejuaraan Atletik Asia dengan waktu 10,13 detik. Saat itu Zohri memecahkan rekor yang selama 10 tahun dipegang oleh Suryo Agung Wibowo. Zohri bercerita, menurut dokter yang menangani dia, cedera itu tidak terlalu parah. Dia sudah boleh berlatih, meski intensitasnya tidak setinggi teman-temannya sesama sprinter. Ada menu penguatan otot yang harus dilahapnya. \'\'Kemarin itu rasanya ngilu, karena kaki saya juga tinggi sebelah. Kaki kiri memang lebih banyak jadi tumpuan,\'\' jelas pelari asal Lombok Utara, NTB, tersebut. (mid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: