Mayat dalam Kardus Diduga Wanita 21 Tahun dan Diformalin

Mayat dalam Kardus Diduga Wanita 21 Tahun dan Diformalin

BALI – Identitas mayat dalam kardus yang ditemukan di di tegalan Banjar Megati Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Bali pada Minggu (30/6) masih misterius. Tim inafis Polres Tabanan bersama Puslabfor Mabes Polri Cabang Denpasar masih terus menyisir lokasi kejadian guna menemukan barang bukti baru. Dari pantuan di lokasi Senin (1/7) kemarin, tampak petugas kepolisian menyisir lokasi. Namun belum ditemukan barang bukti kuat untuk mengungkap identitas mayat dalam kardus tersebut. Sementara dari olah TKP kedua, Puslabfor membawa beberapa potongan kardus kompressor yang digunakan sebagai pembungkus mayat untuk selanjutnya dibawa ke forensik. Seorang sumber di kepolisian mengatakan, mayat dalam kardus diduga berjenis kelamin perempuan dengan usia sekitar 21 tahun. Ia menduga mayat misterius itu merupakan korban pembunuhan. Sebelum dibuang, mayat diduga disuntik pengawet sejenis formalin. Saat ditemukan kondisi mayat sudah kering, mengeras dan tidak dikerumuni belatung. Baunya pun tidak begitu menyengat. “Semestinya akan berbau busuk, tetapi ini baunya tidak terlalu menyengat. Kalau tidak diisi dengan zat kimia mungkin saja baunya lebih menyengat dan dikerubuni belatung. Mayat ini saat ditemukan tidak ada belatungnya,” ungkap sumber yang enggan dikorankan namanya. Dugaan itu diperkuat dengan kulit mayat yang diperkirakan berusia 21 tahun itu tersebut masih mulus. Hanya di bagian kepalanya saja terlihat hancur dan sudah menjadi tengkorak. “Indikasi menggunakan suntikan pengawet memang ada, tetapi diberikannya asal suntik tidak dengan cara profesional,” imbuhnya. Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Selemadeg Timur AKP I Putu Oka Suyasa, menyampaikan bahwa olah TKP yang dikedua dilakukan untuk mencari barang bukti baru. Namun hasil penyisiran belum ditemukan hal-hal mencurigakan. “Tetapi identitas mayat masih minim meskipun sudah disisir disekitar lokasi,” ujarnya, sebagaimana dilansir Bali Exkpres (grup Jawa Pos/Pojoksatu.id) Selasa (2/7). Ia mengaku belum bisa memastikan apakah mayat tersebut adalah korban pembunuhan atau bukan. Dan hal itu baru bisa dipastikan setelah autopsi dilakukan. “Jadi kita belum bisa simpulkan apapun sebelum uji forensik dilakukan,” sambungnya. Pihaknya pun masih menelusuri adanya laporan kehilangan dari warga. Hanga saja setelah dicek ke seluruh polsek di Tabanan namun nihil adanya laporan kehilangan. Termasuk pasca ditemukan mayat misterius ini belum ada yang melapor adanya kehilangan warga baik WNI maupun WNA. “Sejauh ini belum ada laporan apapun, jadi kita tunggu hasil autopsi dulu,” pungkasnya.(ras/pojoksatu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: