Begini Cara Efektif SMPN 1 Arjawinangun Antisipasi Antrean PPDB

Begini Cara Efektif SMPN 1 Arjawinangun Antisipasi Antrean PPDB

TIDAK sedikit sekolah favorit kebanjiran siswa saat PPDB. Akibatnya, antrean wali murid tidak dapat dihindarkan. SMPN 1 Arjawinangun punya cara ampuh agar tidak ada antrean panjang. Yakni dengan sosialisasi dan membagikan formulir pendaftaran sebelum PPDB dimulai. SOSIALISASI dilakukan kepada 27 kepala SD di Kecamatan Arjawinangun. Mereka diberikan pemahaman tentang tata cara mendaftar, mulai dari berkas yang harus dipersiapkan, hingga prosedur penerimaan dua gelombang PPDB tingkat SMP. Pendaftaran pun dilakukan secara kolektif oleh perwakilan masing-masing SD. Mereka hanya tinggal menyerahkan berkas masing-masing siswa yang telah dikumpulkan kepada panitia PPDB SMPN 1 Arjawinangun. \"Kemudian besok harinya hanya tinggal mengambil bukti formulir pendaftaran yang sudah kita input. Cara itu terbukti efektif menghindari tumpukan wali murid atau orang tua siswa yang datang ke sekolah. Alhamdulillah, antrean sudah kita prediksi sebelumnya dan ini merupakan dampak positif sosialisasi,\" ujar Kepala SMPN 1 Arjawinangun, H Lukmanul Hakim, Rabu(3/7). Hingga hari ketiga PPDB siang kemarin, SMP yang beralamatkan di Desa/Kecamatan Arjawinangun itu, telah diisi 341 pendaftar. Jika dirata-rata, ada sekitar 113 calon siswa yang mendaftar setiap harinya. Jumlah tersebut tergolong membeludak, melihat pendaftaran sistem zonasi masih akan berlangsung hingga Sabtu (6/7) lusa. Karena kuota PPDB sendiri, 352 orang yang dibagi dalam 11 rombongan belajar (rombel). \"Setelah semua berkas masuk, operator akan menginput data-data calon siswa. Kita punya operator tiga orang. Penginputan akan otomatis tertutup saat pukul 2 siang. Itu otomatis dari sistem Dinas Pendidikan dan tidak bisa diakali,\" ungkapnya. Dikatakan Lukman, kunci PPDB yang tidak mengantre dan berjalan kondusif adalah pada formulir pendaftaran. Semua dilakukan untuk mempermudah wali atau calon siswa. \"Saya ingin pelayanan simpel, efisien dan efektif. Intinya, biar mempermudah,\" tukasnya. Sebelumnya, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Dr H Mashuri MPd mengatakan, tahun 2019 berbeda dengan PPDB jalur zonasi tahun 2018 lalu. “Penerapan jalur zonasi sesuai Perbup 17 tahun 2019. Kalau tahun 2018 zonasinya hanya dibatasi di tingkat kecamatan saja, nah untuk zonasi tahun 2019 lebih diperluas hingga tingkat Kabupaten Cirebon,” ujarnya. Menurut Mashuri, sangat memungkinkan jika siswa baru mendaftar sekolah yang berbeda kecamatan dengan tempat ia tinggal. “Jadi, bisa saja orang Ciwaringin daftar sekolahnya di Weru. Atau bisa saja orang Weru daftar sekolahnya di SMP Negeri di Sumber,” tuturnya. (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: