Sebagian Wilayah Kuningan Diguyur Hujan, Masih Berpotensi Sampai 10 Hari ke Depan
KUNINGAN - Di tengah musim kemarau seperti sekarang, ternyata sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan diguyur hujan ringan hingga deras, kemarin (4/7). Pantauan Radar Kuningan, hujan ringan sempat membasahi wilayah Bayuning pada Kamis pagi selama kurang lebih 10 menit saja. Pada siang hari sekitar pukul 14.00 WIB, hujan kembali turun cukup deras di wilayah Kuningan kota dan Ciawigebang, sedangkan di wilayah lain terpantau mendung tebal. Menyusul pada sore hari hujan ringan hingga deras terjadi di wilayah Kuningan Utara mulai dari Cirendang, Kramatmulya hingga Cilimus dan juga wilayah Timur Kuningan seperti Karangkancana dan Ciwaru. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Agus Mauludin mengatakan hujan tersebut merupakan gejala alam yang normal terjadi di tengah musim kemarau. Namun demikian, kata Agus, hujan tersebut bukan berarti tanda memasuki musim hujan mengingat saat ini musim kemarau pun baru berjalan dua bulan. \"Prediksi BMKG musim kemarau tahun ini akan terjadi hingga beberapa bulan mendatang. Meskipun sekarang sudah masuk musim kemarau, tetapi bukan berarti tidak ada hujan sama sekali, apalagi sekarang baru awal masuk musim kemarau,\" ungkap Agus kepada Radar. Agus menambahkan, berdasarkan pantauan citra satelit Badan Meteorologi, Klimatoligi dan Geofisika (BMKG), saat ini teridentifikasi adanya potensi kekeringan meteorologis di sejumlah wilayah Indonesia. Untuk wilayah Jawa Barat, kata Agus, masuk dalam kategori Awas yakni telah mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) lebih dari 61 hari dan masih ada potensi hujan rendah kurang dari 20 mm dalam 10 hari mendatang. \"Peluang hujan tersebut sekitar 70 persen, ternyata dialami oleh sebagian wilayah Kabupaten Kuningan. Kita syukuri kejadian hujan ini sebagai rahmat dari Allah SWT, sehingga menjadikan wilayah Kabupaten Kuningan terasa lebih sejuk,\" ujar Agus. Namun demikian, Agus mengimbau kepada seluruh warga Kabupaten Kuningan untuk tetap waspada dalam menghadapi musim kemarau tahun ini dari segala potensi bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan yang mungkin terjadi. Caranya dengan tidak melakukan aktivitas yang berpotensi kebakaran seperti tidak membakar sampah sembarangan, memeriksa instalasi listrik hingga selalu bijak dalam menggunakan air. \"Kita berdoa saja, mudah-mudahan musim kemarau tahun ini tidak panjang dan berdampak bencana kekeringan yang menyengsarakan,\" pungkasnya. (fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: