Gagal Umroh, Ketua NU Enggan Salahkan Panitia dari Pemkab

Gagal Umroh, Ketua NU Enggan Salahkan Panitia dari Pemkab

KUNINGAN - Setelah beberapa hari melakukan gerakan tutup mulut alias GTM, Ketua PCNU Kabupaten Kuningan, KH R Mahmud Silahudin angkat bicara soal kegagalan menuju Tanah Suci, Makkah. Mantan Kasubag Agama, Bagian Kesra Setda Kuningan itu membenarkan kegagalan rombongan umroh tokoh agama, masyakat dan profesi yang diprakarsai Kabag Kesra, Drs H Toto Toharudin MPd. Hanya saja Mahmud menolak menggunakan istilah gagal dan lebih memilih kata tertunda. Dia juga tidak menyalahkan panitia umrah yang tidak bisa memberangkatkan rombongan sesuai jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya. Melalui sambungan telepon selulernya, Mahmud menjelaskan jika tertundanya rencana umroh disebabkan adanya kuota yang ditetapkan Kerajaan Arab Saudi. Dia juga berkilah kalau kegagalan itu juga tidak terlepas dari sedang diperbaikinya areal masjid di Tanah Suci. “Bukan hanya dari Kabupaten Kuningan saja yang gagal berangkat melainkan juga dari daerah lain akibat adanya pembatasan kuota. Kejadian ini saya ambil hikmah saja. Mudah-mudahan ke depan tidak tertunda lagi,” papar Mahmud kepada radarcirebon.com. Meski gagal berangkat, tapi Mahmud menolak menyalahkan panitia umroh yang ditangani Kabag Kesa Setda. Menurutnya, dua hari lagi atau Sabtu lusa, rombongan kembali akan berangkat ke Jakarta. “Kata panitia, rombongan akan berangkat umrah hari Sabtu mendatang. Mudah-mudahan keberangkatan nanti tidak tertunda lagi. Saya percaya panitia bisa menyelesaikan masalah ini,” ujar Mahmud. Saat ditanya siapa saja  rombongan umrah yang didanai APBD Kabupaten Kuningan, Mahmud mengaku tidak terlalu tahu. Tapi seingatnya, ada perwakilan ormas, ulama dan profesi. Sebagian besar rombongan sudah pulang kembali ke Kuningan, termasuk Sekda Drs H Yosep Setiawan MSi. “Dari PCNU ada dua orang termasuk saya, dan juga dari MUi dua orang. Kalau dari organisasi lain, saya kurang tahu. Jumlahnya sebanyak 24 orang,” katanya. (gus/rcc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: