Warga Desa Sarwadadi Kecewa, Akibat Embung Kering, 95 Persen Pertanian Gagal Panen

Warga Desa Sarwadadi Kecewa, Akibat Embung Kering, 95 Persen Pertanian Gagal Panen

CIREBON- Statemen Dinas Pertanian yang agak mengesampingkan keringnya embung Sarwadadi, membuat DPRD atau warga Desa Sarwadadi kecewa. Pasalnya, akibat keringnya embung Sarwadadi ini, 95 persen pertanian di desa setempat mengalami gagal panen. Kuwu Desa Sarwadadi, H Carsim mengatakan, pihaknya sangat kecewa dengan sikap Distan yang terlalu menyepelekan keringnya embung Sarwadadi. “Harusnya nggak boleh begitu. Kalau pertanian kami sedikit, ngapain pemerintah pusat buat embung Desa Sarwadadi. Adanya embung berarti banyak area persawahan di sekitarnya,” ujarnya, kemarin (19/7). Carsim menjelaskan, akibat keringnya embung Sarwadadi, menjadi sangat fatal. Karena 95 persen area pertanian di desanya mengalami gagal panen. Meskipun yang mengalami panen 5 persen, tetapi tidak menguntungkan bagi para petani. “Lima persen sisanya itu dipanen cepat. Karena kalau tidak, bisa gagal panen lagi. Dan akibat panen yang dipercepat, tidak bisa menghasilkan padi untuk beras, hanya untuk pakan ternak,” ungkapnya. Carsim menjelaskan, embung Desa Sarwadadi ini mengaliri area pertanian di lima desa. Yakni Desa Sarwadadi, Desa Cirebon Girang, Desa Sampiran, Desa Kerandon, Desa Kecomberan dan Desa Kubang. Carsim mengungkapkan, keringnya embung Desa Sarwadadi ini sudah berlangsung sekitar dua bulan. Tetapi kalau kering total, tidak ada air sama sekali, sudah sekitar satu bulanan. Terpisah, Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon H Tanung mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan komentar Distan yang terlalu mengecilkan pertanian di satu wilayah. “Sangat tidak layak Distan berbicara seperti itu. Karena semua wilayah termasuk Sarwadadi merupakan wilayah Kabupaten Cirebon. Sehingga sekecil apapun pertanian, Dinas Pertanian harus bisa melayani dan membantu,” tuturnya. Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Dr H Ali Effendi MM mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum mendapatkan laporan terkait kekeringan Embung Sarwadadi. Meski demikian, keringnya Embung Sarwadadi tidak mempunyai pengaruh besar terhadap pertanian di Kabupaten Cirebon. Karena, area pertanian Kabupaten Cirebon yang paling luas di wilayah barat dan utara. “Kalau sekitar Sarwadadi memang ada area pertanian, tetapi pertaniannya tidak terlalu banyak. Karena paling besar ada di wilayah barat, yakni sekitar Gegesik dan wilayah utara Kabupaten Cirebon,” bebernya. Selain itu, menurut Ali, kekeringan Embung Sarwadadi, masih bisa diantisipasi dengan keberadaan sumur pompa. Untuk area pertanian yang tidak terlalu besar seperti Embung Sarwadadi, bisa diantisipasi dengan pompa-pompa bor. Sehingga, kekeringan bisa diantisipasi dengan baik, cukup untuk wilayah pertanian sekitar Embung Sarwadadi. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: